Seorang Ibu Hamil Dievakuasi dari Kepungan Banjir karena Kejang

Seorang Ibu Hamil Dievakuasi dari Kepungan Banjir karena Kejang

Enggran Eko Budianto - detikNews
Senin, 06 Mei 2019 14:40 WIB
Bumil dievakuasi dari kepungan banjir/Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - Seorang ibu hamil (bumil) terpaksa dievakuasi dari kepungan banjir di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Mojokerto. Pasalnya, ibu yang hamil 7 bulan ini sempat kejang-kejang.

Evakuasi dilakukan setelah petugas di posko kesehatan bencana banjir di Dusun Tempuran mendapat laporan adanya seorang bumil yang akan melahirkan. Sejumlah bidan dan perawat bergegas berangkat ke rumah bumil tersebut.

Para petugas medis diangkut menggunakan perahu karet BPBD Mojokerto. Dikawal petugas BPBD dan para relawan, mereka menerjang banjir sepaha orang dewasa menuju ke rumah bumil di perumahan Griya Sooko Asri, Dusun Bekucuk, Desa Tempuran. Jaraknya sekitar 1 Km dari posko kesehatan.

Bumil tersebut adalah Sherli Asih (40). Oleh petugas medis, dia langsung dibawa ke posko kesehatan banjir. Ibu 6 anak ini terlihat lemas saat duduk di atas perahu karet BPBD Mojokerto. Tiba di posko, Asih langsung dirujuk ke RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto.

"Setelah kami periksa, ternyata ibu ini bukan mau melahirkan. Usia kehamilannya masih 7 bulan, tapi dia mengalami kejang-kejang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Didik Chusnul Yakin kepada detikcom di posko kesehatan bencana banjir Dusun Tempuran, Senin (6/5/2019).


Dia menjelaskan, Asih tak hanya kali ini saja mengalami kejang-kejang. Pada Sabtu (4/5), wanita berhijab itu sempat menjalani opname di rumah sakit karena kondisi serupa. Saat itu, banjir juga sedang merendam tempat tinggal Asih.

"Kebetulan ini kehamilannya yang ke tujuh, tergolong risiko tinggi. Maka kami evakuasi ke rumah sakit supaya dicek kondisi janinnya," terang Didik.

Banjir yang merendam Dusun Tempuran dan Bekucuk, Desa Tempuran terjadi sejak Kamis (2/5) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Setelah 5 hari berlalu, banjir di desa ini tak kunjung surut. Banjir setinggi 30-40 cm saat ini masih merendam permukiman penduduk. Sementara di jalan-jalan kampung, ketinggian air sepaha orang dewasa.

Jumlah rumah warga yang masih terendam banjir mencapai 304 unit. Banjir ini berdampak terhadap 1.207 jiwa. Sebagian korban mengungsi ke rumah-rumah saudaranya. Banjir ini juga mengakibatkan puluhan warga menderita beberapa jenis penyakit. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.