Siapa Kelompok Berbaju Hitam-hitam Coret-coret Jembatan di Malang?

Siapa Kelompok Berbaju Hitam-hitam Coret-coret Jembatan di Malang?

Muhammad Aminudin - detikNews
Kamis, 02 Mei 2019 12:40 WIB
Jembatan Majapahit setelah dicat kembali usai aksi vandalisme/Foto: Muhammad Aminudin
Malang - Jembatan Majapahit, Kota Malang dicoret-coret tangan jahil. Pihak Cagar Budaya akan mengungkap identitas orang-orang berpakaian hitam-hitam yang melakukan vandalisme dan diduga Kelompok Anarko.

"Jika melihat dari atribut yang dikenakan seperti dalam video. Kita menyakini mereka berasal dari kelompok Anarko," kata Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya Kota Malang Agung Buwana kepada detikcom, Kamis (2/5/2019).

Identifikasi hingga menyakini mereka bagian dari kelompok Anarko, bukanlah asal-asalan. Agung menjelaskan, atribut beserta pakaian yang dikenakan dari orang-orang itu sangat mirip dan nyaris sama dengan kelompok Anarko yang terungkap keberadaannya di kota-kota lain.


"Kita bisa melihat dalam video yang beredar, mulai dari atribut bendera dengan logo A, hoodie, pakaian dengan warna hitam, penutup muka nyaris sama dengan identitas kelompok Anarko yang sudah terungkap di daerah lain. Ini menjadikan kita kuat menyakini vandalisme di Jembatan Majapahit dilakukan oleh kelompok yang sama," imbuh Agung.

Menurut Agung, kelompok ini bergerak secara terorganisir. Mereka menunjukkan keberadaannya dengan 'menumpang' aksi May Day yang berlangsung pada Rabu (1/5).

Kelompok hitam-hitam yang melakukan vandalisme/Kelompok hitam-hitam yang melakukan vandalisme/ Foto: Istimewa

"Sangat terorganisir, aksi mereka masif. Bukan saja di Kota Malang, melainkan juga di beberapa kota lain. Memanfaatkan momen May Day untuk menunjukkan keberadaan dari kelompok itu," beber Agung.

Pihaknya kini tengah berupaya untuk menemukan akun pengunggah video berdurasi 29 detik yang menayangkan aksi vandalisme di Jembatan Majapahit. Tujuannya agar bisa mengungkap secara pasti identitas dari para pelaku. Selain itu, untuk mencegah kejadian yang sama dengan sasaran fasilitas umum maupun cagar budaya di wilayah Kota Malang seperti Jembatan Mahapahit.


"Kami ingin bertemu dengan penggungah video. Keberadaannya masih kita cari meskipun dalam unggahan pemilik akun sudah menyampaikan hanya ikut-ikutan saja. Dan kini akunnya sudah berubah," paparnya.

Tentunya, lanjut Agung, akan sulit mengidetifikasi orang-orang yang menjadi bagian dari kelompok itu. Karena satu sama lain tentunya akan saling menutupi dan melindungi jati diri masing-masing.

"Jika benar kelompok Anarko, pastinya butuh kerja keras untuk bisa mengungkapnya. Karena mereka akan saling menutupi," pungkas Agung. (sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.