"Ada 5 yang kita amankan di Polrestabes tapi nama-namanya masih diperiksa," kata Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada detikcom, Mapolda Jatim, Surabaya, Rabu (1/5/2019).
Sedangkan untuk nama kelompok, terang Barung, mereka menamakan diri sebagai kelompok Anarko.
"Namanya kelompok Anarko atau anarki yang benderanya itu ada tulisan A dan lingkaran dan hitam. Kita sudah mengamankan lima orang di Polrestabes. Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan," beber Barung.
"Karena ini terus terang kelompok Anarko kelompok yang sengaja dibuat untuk tidak mau mengakui pemerintahan di mana pun berada. Merek ini ingin memanfaatkan kebebasan dengan sebebas-bebasnya," imbuhnya.
Barung menjelaskan, kelima orang tersebut karena dianggap telah memanfaatkan dan melakukan penyusupan serta provokasi selama peringatan Hari Buruh Sedunia.
"Memang ada riak dari dinamika yang ada terutama mereka-mereka yang memanfaatkan kegiatan Hari Buruh 1 Mei dan menyusup kemudian ingin memperkeruh suasana. Di Bandung sudah ada. Tapi di Jawa Timur cepat kita antisipasi," terangnya.
Selain itu, lanjut Barung, kelompok Anarko juga diketahui menggelar aksi tanpa ada surat tanda pemberitahuan terlebih dahulu.
"Mereka juga tanpa disertai tanpa surat tanda pemberitahuan melakukan demo. Kemudian yang kedua mereka melajukan kegiatan-kegiatan sama dengan kegiatan yang lain yang cenderung melakukan anarkis," jelas Barung.
Dikatakan Barung, saat ini kelima orang yang ditangkap masih menjalani pemeriksaan terkait tujuan dan agenda mengikuti aksi Hari Buruh. Sebab selama ini kelompok Anarko diketahui sebagai kelompok yang tidak mau mengakui pemerintah.
"Kita lakukan pemeriksaan apa tujuan mereka kemudian bagaimana agenda mereka dan bagaimana hubungan mereka dengan yang lain," ujar Barung.
Sebelumnya, polisi sempat mengusir massa berpakaian hitam dan memakai penutup wajah atau kelompok Anarko. Massa tersebut kemudian mundur ke arah Jalan Tunjungan.
Namun mereka kemudian mencoba kembali mendekati ke depan Grahadi untuk bergabung dengan massa dari kelompok buruh dan mahasiswa. Namun karena kelompok tersebut tidak punya izin, polisi kemudian mencoba membubarkan massa dan menangkap lima orang. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini