Misteri Massa Berpakaian Hitam Susupi Demo Buruh di 3 Kota

Round-Up

Misteri Massa Berpakaian Hitam Susupi Demo Buruh di 3 Kota

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 01 Mei 2019 21:10 WIB
Massa yang dikatakan berbaju hitam-hitam di May Day di Bandung, digunduli polisi. (Mukhlis Dinillah/detikcom)
Jakarta - Massa berpakaian hitam-hitam muncul di demonstrasi peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) 2019. Mereka beraksi di berbagai kota dan melakukan perusakan.

Mereka berpakaian hitam, baik kaos atau jaket, beberapa dari mereka juga mengenakan jaket bertudung. Celana mereka juga banyak yang berwarna hitam. Wajah mereka ditutupi oleh masker atau topeng kain hitam.

Di Bandung, massa berpakaian serba hitam ini dikatakan polisi telah menyusupi demonstrasi kaum buruh. Aksi mereka terpantau di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (1/5/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Usut punya usut, massa hitam-hitam di demo buruh ini adalah anak-anak usia sekolahan dan mahasiswa, dari SMP hingga tingat perguruan tinggi.

"Sekelompok orang itu bukan buruh. Identitas hitam-hitam mereka ternyata ada indikasi gesekan dengan buruh. Karena mencoba menyusup," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema.

Misteri Massa Berpakaian Hitam Susupi Demo Buruh di 3 KotaFoto tembok korban vandalisme. (Mukhlis Dinillah/detikcom)

Mereka melakukan aksi vandalime terhadap mobil dan fasilitas umum di sekitar Monumen Perjuangan. Alat-alat sepeti cat semprot hingga double stik disita. Polisi tengah mendalami motif dari aksi yang bertepatan dengan peringatan hari buruh tersebut. Sejauh ini, diketahui mereka bergerak berkelompok dari Cikapayang menuju Gedung Sate menyusup aksi buruh.



"Mereka menyusupi (aksi buruh) melakukan tindakan anarkis. Motif masih kita dalami," kata Rifai.


Dari total 619 orang, ada 605 pria dan 14 wanita. Di antara jumlah itu, 326 orangnya berusia dewasa dan 293 orang di bawah umur. Mereka kemudian digunduli oleh polisi, kecuali yang perempuan. Mereka dikumpulkan di Polrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung. Mereka akan dipindahkan ke Mako Brimob Polda Jabar di Jatinangor.

Di Surabaya, muncul pula massa berpenampilan hitam-hitam. Ulah mereka juga sama, bikin rusuh. Tanpa banyak bicara, massa berpakaian hitam-hitam ini langsung melakukan aksi duduk di depan Gedung Negara Grahadi tempat massa buruh merayakan May Day, Selasa (1/5/2019).



Mereka dihalau polisi. Karena terdesak, massa berpakaian hitam-hitam akhirnya mundur. Saat mundur tersebut, beberapa awak media yang mengabadikan mundurnya mereka kemudian mendapat teriakan dari seseorang yang diduga bagian dari massa tersebut yang menolak difoto.

"Ojok foto hei, ojok foto," teriak seseorang kepada puluhan awak media dan polisi.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui dari organisasi apa massa berpakaian hitam ini. Karena tidak ada satu pun identitas organisasi di spanduk yang mereka bawa.

Di Makassar, massa berpakaian hitam-hitam juga beraksi. Kata juru parkir di wilayah Panakukang, 20 orang berpakaian hitam merusak spanduk reklame, mencoret dinding, dan melempar batu serta balok. Mereka juga melontarkan kata-kata makian.



Dua orang dari mereka diamankan karena melempari restoran cepat saji dan merusak fasilitas umum. Dua orang itu bernama Andika (23) dan Fauzi (22). Keduanya tengan diperiksa oleh polisi.

Masa berpenampilan hitam-hitam ini juga beraksi pada May Day tahun lalu, di Gedung Sate, Bandung. Mereka kerap mencoret-coret dengan cat semprot.

Gerombolan tersebut terlihat membawa bendera hitam dengan logo huruf 'A'. Simbol seperti itu umum dipahami sebagai simbol kelompok penganut anarkisme. Ragam anarkisme bervariasi. Paham ini menentang setiap kekuatan negara. Entah apakah lambang yang mereka usung sesuai dengan ideologi mereka atau tidak, belum ada kepastian sejauh ini.
Halaman 2 dari 2
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads