"Total yang diambil dari 12 pasang, cuma sisa 1 ekor. Berarti 23 (ekor burung dicuri). Yang paling ujung itu (bernama) Aroga (harganya) Rp 110 juta per pasang, lalu (bernama) Satria (harga) Rp 250 juta per pasang. Total Rp 1,4 miliar keseluruhan," ujar Edy kepada detikcom, Selasa (30/4/2019).
Pencurian burung tersebut terjadi di kandang burung miliknya di Pondok 279 Farm, Jalan Lapangan, Kampung Babakan, Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa (30/4), pukul 02.00 WIB. Mulanya Edy mendapat kabar dari asistennya bahwa burungnya telah dicuri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy menyebut pelaku masuk ke Pondok 279 Farm dengan memanjat dinding samping menggunakan tangga bambu. Gembok kandang juga dijebol maling, diduga menggunakan kawat.
Pelaku meninggalkan barang bukti tangga bambu setinggi 4 meter dan tali tambang berwarna hijau. Bercak tanah juga terdapat di tembok samping bangunan.
"Dari TKP dia meninggalkan tangga, tali, dan sidik jari. Bercak tanah juga ada di tembok, kamera CCTV diputar balik (oleh pelaku), ada sidik jarinya juga," ujar Edy.
Pelaku diduga lebih dari satu orang. Edy menduga pelaku pernah ke tempat penangkaran burung miliknya.
Sebelum kejadian ini, pernah terjadi percobaan pencurian burung di kandang pada tiga minggu sebelumnya. Tidak ada burung yang dicuri pelaku saat itu.
"Kejadian (pencurian) sudah dua kali dalam sebulan. Dulu pernah, kawat duri di belakang rumah juga pernah dipotong, itu 3 minggu sebelum kejadian. Kayanya pelaku ngegambarin (keadaan rumah), tapi nggak ada yang diambil," ujar Edy.
Edy membeli burung murai batu dari berbagai daerah, di antaranya Aceh, Lampung, dan Jambi. Edy mengklaim 23 burung tersebut sering menang perlombaan sehingga harganya tinggi.
Edy telah melapor ke Polres Metro Bekasi Kota. Laporan Edy teregister di LP/1042/K/IV/2019/SPKT/Restro Bekasi Kota.
Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan pelaku masih dalam pengejaran polisi. "Masih dalam penyelidikan. Pelaku masih diburu," ujar Erna.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini