"Mekanisme internal itu adalah memediasi kedua belah pihak, dan kedua pihak ini kan harus didengar penjelasan secara keseluruhan. Nah, tapi karena juga jatuh korban, ada yang terluka segala macam, ini yang bukan menjadi wilayah partai lagi untuk menyelesaikan itu," kata Sekjen Perindo Ahmad Rofiq kepada wartawan, Senin (29/4/2019) malam.
"Ada mekanisme lain yang mereka harapkan untuk menuntut keadilan, ya silakan saja. Tetapi kita sih berharap kalau bisa berdamai," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rofiq, penganiayaan itu terjadi di luar kontrol partai. Namun Rofiq mengatakan Perindo Jawa Timur tengah mencoba melakukan upaya mediasi.
"Upaya itu telah dimediasi oleh kawan-kawan yang ada di Jawa Timur. Sampai hari ini masih mengalami jalan buntu," ujar Rofiq.
Jika upaya mediasi gagal, Rofiq mempersilakan kedua caleg tersebut menempuh jalur hukum. Namun, ditegaskan Rofiq, partainya tidak akan ikut campur dalam kasus ini.
"Ya kalau dimediasi nggak mau, mereka memilih jalur hukum, ya, silakan, itu hak mereka kok. Iya, silakan diselesaikan kedua belah pihak. Partai pasti tidak akan ikutan dalam konteks ini," tegasnya.
Sebelumnya, dua caleg DPR RI Partai Perindo Dapil I Surabaya-Sidoarjo, Rudy Wibowo dan Peter Susilo, berseteru hingga terjadi penganiayaan. Diduga, penganiayaan terjadi lantaran Peter tak terima jika suara Rudy lebih banyak darinya di salah satu TPS.
Ketua DPW Partai Perindo Jatim Muhammad Mirdasy menyerahkan hal ini sepenuhnya ke DPP Perindo. "Aku nggak ngerti, tak serahkan ke DPP sudah. DPP sudah tahu, ini kan kasusnya kan kasus hukum. Nanti biarlah hukum yang menyelesaikan," kata Mirdasy kepada detikcom di Surabaya, Senin (29/4).
Simak Juga 'Caleg Nyinyir, Jemaah Masjid Kembalikan Karpet dan Jam':
(azr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini