"Ya, sesuai prediksi kami berdasarkan real count masing-masing parpol. Maka, dengan menguasai 60% kursi di DPR, stabilitas politik lebih terjamin sehingga pemerintah bisa fokus bekerja tanpa ada huru-hara politik seperti tahun 2014," kata Baidowi kepada wartawan, Senin (29/4/2019).
"Namun kami tetap akan kritis kepada pemerintahan, yakni kritik yang konstruktif dan kritik objektif bukan sekadar asal kritik. Karena aspirasi rakyat tetap harus dikawal," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada periode pertama sudah on the track, maka pada periode kedua ini akan semakin memantapkannya. Dengan banyaknya dukungan kursi di DPR program yang dicanangkan pemerintah yang prorakyat akan mendapatkan legitimasi kuat dari parlemen," sambungnya.
Sebelumnya, kubu Jokowi-Ma'ruf Amin memamerkan perolehan suara koalisi di DPR. Berdasarkan hasil hitung cepat, partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK) mencapai lebih dari 50%.
Berdasarkan hasil quick count alias hitung cepat mayoritas lembaga survei, ada 5 parpol KIK yang memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4%, yaitu PDIP, Golkar, PKB, NasDem, dan PPP. Menurut Hasto, berdasarkan hasil quick count internal, KIK menguasai 60,7% kursi DPR.
"Simulasi berdasarkan quick count yang kami lakukan di setiap dapil DPR RI, maka Koalisi Indonesia Kerja setidaknya mendapatkan 349 kursi atau 60,7%. Suatu dukungan yang akan memperkuat sistem presidensial. Selamat buat Pak Jokowi-KH Ma'ruf Amin," ujar Hasto Kristiyanto dalam keterangan tertulis, Senin (29/4).
Simak Juga 'Update Real Count Pilpres 2019!':
(yld/dkp)