Hamza awalnya bercerita soal sungai di sekitar wilayahnya belum diurus pemerintah. Menurutnya, normalisasi baru sampai di wilayah tetangga.
"Pinggiran kali itu belum diurusin. Belum ada gerakan dari pemerintah kalau buat kali. Baru sampai kalau nggak salah di Cawang RW 06, baru sampai situ, belum sampai sini," katanya saat ditemui di Cawang, Sabtu (27/4/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyebut perihal kondisi banjir di masa pemerintahan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan masa pemerintah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama saja. Zaman Ahok, kata Hamza, banjir dan di zaman Anies, banjir juga terjadi.
![]() |
"Sama, nggak bisa beda-bedain, sama aja. Zaman Ahok waktu itu banjir. Saya kan RT dua periode. Jadi zaman Ahok banjir, zaman Anies banjir, ya sama nggak ada bedanya," tuturnya.
Banjir memang sempat terjadi pada Jumat (26/4) kemarin di lokasi ini. Hamza pun berharap normalisasi Ciliwung bisa diteruskan karena warga sudah sepakat, tapi dia mengatakan belum ada kejelasan kapan normalisasi berlanjut.
"Kemarin saya tanyakan ke wali kota kemarin datang, itu dia bilang anggaran pusat. Pusat yang punya," ujar Hamza.
"Iya (warga sepakat), dilanjutkan lagi seperti zaman Ahok. Ahok kemarin seperti itu pengen dibeton. (Wali kota) bilang tapi dana dari pusat. Ya nungguinlah," tambahnya.
Dia juga mengatakan pihak Pemprov bellum mengecek pinggiran sungai yang berada di wilayahnya. Pembayaran untuk pembebasan lahan juga disebutnya belum ada.
![]() |
"Belum. Kalau udah dicek, RT tahu dong 'oh ini ada pembayaran tanah kali', kalau ada pembayaran berarti udah ada gerakan dari pemerintah. Ini belum," tuturnya.
Sementara itu, warga lainnya, Yanto mengatakan banjir masuk ke wilayah itu lewat got. Dia pun menunjukkan sisa lumpur yang berada di selokan sekitar rumahnya.
"Ini banjirnya masuk lewat got. Liat tuh lumpurnya. Kalinya belum dibeton," ucap Yanto.
Saksikan juga video 'Normalisasi Sungai Ciliwung Terkendala Pembebasan Lahan!':
(haf/haf)