Mereka mengungsi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kober, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (26/4/2019) sore. Belasan orang ini adalah warga RW 02 Kelurahan Cawang, sekitar 1 km dari sini.
Makam ini terbelah oleh jalan kecil. Sebagian kawasan makam terendam air pula, dan warga berada di permukaan makam yang lebih tinggi. Mereka duduk-duduk di atas batu nisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Ada orang dewasa, anak-anak, lelaki, dan perempuan di sini. Banyak sepeda motor diparkir di pinggir jalan kecil yang membelah pemakaman.
"Saya sudah sejak jam 10.00 WIB ke sini sehabis dari tempat kerja. Saya melihat air di kontrakan saya sudah tinggi," kata Eti (39) yang mengungsi bersama dua orang anaknya.
Ada pula Meri (50) yang melihat datangnya banjir saat dia sedang di rumahnya, pada pagi tadi. Saat banjir datang, warga yang menyewakan getek dia panggil. Getek itu terbuat dari sterofom.
![]() |
"Kita sudah habis banyak ini, bayar getek Rp 30 ribu untuk saya, suami, dan anak saya. Sekarang saya nunggu surut di makam ini biar bisa jalan saja ke rumah nanti," kata Meri. Dia berharap rumah dua lantainya tidak terendam semua.
Gerimis sempat turun beberapa saat, beruntung awan mendung tak berubah jadi hujan. Bila hujan turun maka mereka akan pergi ke rumah tetangga-tetangga terdekat di sini untuk berteduh.
(dnu/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini