Komisioner KPU Lamongan MH Fathkurrohman mengakui kalau ada satu lagi penyelenggara yang mengalami keguguran usai menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara Pemilu. Yang terakhir yakni Imroatul Hasanah. Ia merupakan anggota KPPS dari Desa Plangwot, Kecamatan Laren.
"Imroatul Hasanah mengalami keguguran ketika sedang berlangsung hitung ulang suara di TPS tempatnya menjadi KPPS dan yang bersangkutan sudah mendapatkan perawatan medis," kata Fathkur usai menerima kedatangan Kapolres dan Dandim Lamongan yang mengecek persiapan rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten, Jumat (26/4/2019).
Sebelum Hasanah, dua penyelenggara yang juga mengalami keguguran yakni Siti Mujazilah dan Ana Rahmawati. Siti bertugas sebagai KPPS di TPS 40 Desa Brengkok. Sedangkan Ana petugas KPPS di TPS 05 Desa Sumberagung. Keduanya dari Kecamatan Brondong
Selain anggota KPPS yang mengalami keguguran, lanjut Fathkur, tadi siang juga ada penyelenggara Pemilu dari Kecamatan Mantup yang dilarikan ke Balai Pengobatan setempat.
"Yang dilarikan ke Balai Pengobatan ini ketika sedang berlangsung proses rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan Mantup," Imbuh Fathkur.
Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung juga mengakui kalau setidaknya ada 2 anggotanya yang juga mendapatkan perawatan kesehatan karena mengawal proses Pemilu 2019. Menurut Feby, satu orang masih dirawat di rumah sakit dan seorang lagi sudah diperbolehkan pulang.
"Kami akan tetap berkomitmen untuk mengamankan proses Pemilu ini hingga selesai. Kami juga memberikan penghargaan setinggi-tingginya pada anggota kami yang berjaga," kata Feby.
Tidak hanya keguguran dan petugas tumbang, hari ini seorang anggota PPS di Lamongan juga dikabarkan meninggal setelah sempat sakit selama beberapa hari karena kelelahan. Sebelumnya, KPU Lamongan juga merilis setidaknya 23 orang penyelenggara yang sakit akibat kelelahan.
Saksikan juga video 'Analisis KPU Soal Penyebab Anggota KPPS Bertumbangan':
(sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini