Komisioner KPU Lamongan MH Fathkurrohman membenarkan hal itu. Keduanya dari Kecamatan Brondong
"Dua penyelenggara yang mengalami keguguran tersebut adalah Siti Mujazilah yang bertugas sebagai KPPS di TPS 40 Desa Brengkok dan Ana Rahmawati, petugas KPPS di TPS 05 Desa Sumberagung," kata Fathkur pada wartawan di kantor KPU Lamongan, Kamis (25/4/2019).
Menurut Fathkur, kedua penyelenggara Pemilu itu mengalami keguguran ketika proses penghitungan suara di tingkat TPS. Kala itu mereka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.
"Yang mengalami keguguran ini sudah mendapat perawatan medis," imbuhnya.
Lebih jauh Fathkur menuturkan, dari 23 penyelenggara Pemilu yang tumbang beberapa di antaranya juga ada yang meninggal pada malam sebelum hari H pemungutan suara. Yakni Sumber dari Desa Sukoanyar, Kecamatan Turi. Ia meninggal usai mengunci ruang penyimpanan kotak dan surat suara.
"Informasi yang kami terima, para pejuang Pemilu yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan. Sementara untuk yang sakit apakah rawat inap atau rawat jalan, masih tahap pengajuan untuk dikoordinasikan hingga ke KPU RI dan pemerintah pusat," lanjut Fathkur.
Bupati Lamongan Fadeli juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya salah satu penyelenggara Pemilu, yaitu Robin Syahid Abdillah. Ia petugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) di TPS 05, Desa Pangkatrejo, Kecamatan Lamongan.
Fadeli bersama Forkopimda tak hanya menyampaikan duka cita yang mendalam namun juga memberikan santunan bagi keluarga yang ditinggalkan. "Kami turut berduka cita, dan semoga keluarga yang ditinggalkan dapat sabar dan tabah, karena ini adalah bagian dari takdir. Semoga perjuangan almarhum diterima Allah SWT," pungkas Fadeli.
Saksikan juga video 'Bertambah Lagi, Petugas KPPS Meninggal':
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini