Ketua KPU Tulungagung, Mustofa mengatakan anggota KPPS tersebut adalah Mahardika Agustina warga Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru, Tulungagung. Korban diduga mengalami serangan jantung.
"Sebetulnya setelah pungut hitung itu dia sudah beristirahat dan bisa beraktivitas seperti biasa. Akan tetapi memang dari informasi yang kami terima dia memiliki riwayat sakit jantung, sehingga kemarin sore setelah makan mengalami drop hingga meninggal," kata Mustofa saat dikonfirmasi, Selasa (23/4/2019).
Pihaknya mengaku kerja penyelenggara pemilu terutama pada saat pungut hitung di tingkat TPS membutuhkan tenaga dan pikiran ekstra. Sebab KKPS bekerja penuh mulai pagi hingga dini hari berikutnya. Kondisi itulah yang memicu belasan penyelenggara pemilu di wilayah Tulungagung sakit dan harus menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
"Karena saat pemungutan suara itu mereka datang ke TPS sebelum jam tujuh, kemudian proses selesai hingga rekapitulasi sampai dini hari. Nah kondisi kelelahan itulah membuat beberapa penyelenggara yang memiliki riwayat sakit akhirnya kambuh," ujarnya.
Dari data di KPU Tulungagung, hingga saat ini ada 13 penyelenggara pemilu yang dilaporkan jatuh sakit dan sempat melakukan perawatan di beberapa layanan kesehatan, bahkan 8 diantaranya masih harus menjalani rawat inap.
Terkait banyaknya penyelenggara pemilu yang jatuh sakit, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Plt Bupati Tulungagung. Hasilnya mereka yang dirawat di rumah sakit milik pemerintah akan mendapat pembebasan biaya perawatan.
"Infonya yang di rumah sakit pemerintah akan digratiskan. Tapi memang ada beberapa dari mereka yang sudah memiliki JKN-KIS," imbuhnya.
Simak Juga '90 Petugas KPPS Meninggal, Format Pemilu Tak Efektif':
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini