Peristiwa itu terjadi seusai salat Jumat di Masjid Nurul Bahar, Kelurahan Tomalou, Kota Tidore, Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut), Jumat (20/4/2019). Seorang saksi mata, Nurdin Conoras, mengatakan Ahmad Hattari, yang saat ini merupakan anggota Komisi XI DPR RI Fraksi NasDem, diberi kesempatan menyampaikan imbauan ke masyarakat pasca-pelaksanaan pencoblosan.
Dalam sambutannya, Ahmad Hattari justru menyampaikan hal-hal yang menyinggung perasaan jemaah dan masyarakat Tomalou. Kata Nurdin, Ahmad Hattari menyinggung perolehan suaranya di Pemilu 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan Ahmad Hattari itu membuat jemaah masjid marah dan langsung mengejarnya. Bahkan ada yang berusaha memukulnya, tetapi beruntung ada jemaah dan aparat kepolisian yang mencoba menghalangi.
Ahmad Hattari, yang menggunakan mobil bernomor polisi DR-57-AH berhasil meninggalkan lokasi setelah sejumlah pengurus masjid dan aparat kepolisian melerai amarah warga.
Jemaah masjid dan massa kemudian membuka seluruh karpet dan jam dinding bantuan Ahmad Hattari dan langsung mengantarkannya ke kediamannya di Kelurahan Gurabati. Warga Tomalou, yang akan membawa bantuan Ahmad Hattari itu, dihalau warga Gurabati. Lalu terjadi aksi lempar di antara kedua kelurahan tersebut.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Malut AKBP Hendri Badar ketika dimintai konfirmasi meminta suasana kondusif pasca-pencoblosan pemilu 17 April 2019 tetap terjaga.
"Mari kita menciptakan kesejukan dan semangat kekeluargaan pasca-pencoblosan hasil pemilu 2019, meskipun proses politik ini mengalami dinamika dan mengganggu situasi kamtibmas," katanya.
Saksikan juga video 'Catat! Quick Count dan Exit Poll Bukan Tipu-tipu':
(idh/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini