Bocah berusia sembilan tahun warga Kampung Leweung Datar, Desa Cicangkang Girang, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat itu kini hanya bisa terbaring di atas kasur. Kaki kirinya hanya tersisa sampai ke betis, sementara terlihat tulang menyembul dari dalamnya.
Nuryaman (35), ayah Dicky, mengatakan kaki kiri anaknya terperosok ke dalam lubang saat berada di sawah. Lima hari sejak kejadian itu, kaki Dicky mulai melepuh dan keluar nanah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alih-alih dibawa ke rumah sakit, Dicky dibawa ke rumah neneknya di Tangerang untuk diobati secara alternatif dengan menggunakan dedaunan. Namun kondisi anaknya kian memburuk. Perlahan Dicky kehilangan telapak kakinya hingga merembet ke betis.
"Karena saya tidak punya biaya ke rumah sakit. Saya sehari-hari berjualan sandal di Tangerang, tapi pendapatan saya hanya sekitar Rp 200 ribu per minggu," ujar bapak beranak dua itu.
Ia pun belum mengikuti program Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dicanangkan oleh pemerintah. "Saya mencoba mengajukan (KIS) tapi belum disetujui juga. Kalau sejauh ini belum ada bantuan dari pemerintah," katanya.
![]() |
Sejumlah relawan datang ke rumahnya dan membawa Dicky ke Rs Muhammadiyah Kota Bandung untuk dirawat. "Setelah seminggu pulang ke kampung, ada relawan datang ke rumah. Ini baru pertama kalinya Dicky ke rumah sakit," ucapnya.
Ia berharap anaknya bisa kembali pulih dan kembali bersekolah. Sebab sejak terjatuh dan mengalami luka, Dicky yang kini duduk di kelas 3 SD itu sementara tidak sekolah.
"Kalau sekarang sudah tidak terlalu sakit kakinya, paling kalau naik turun mobil suka terasa sakit. Alhamdulillah anaknya baik dan soleh," ujarnya. (tro/tro)