"Nggak ada, nggak ada niat (menculik). Saya kasihan lihat anak kecil di masjid sendirian," kata Anggraeni di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (15/4/2019).
Anggraeni mengaku sempat bertanya kepada satpam. Dia mengklaim telah diizinkan satpam Komplek Bintara , Bintara Jaya, Bekasi Barat, untuk membawa korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anggraeni kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah punya niat untuk menculik korban. Dia juga membantah menculik korban untuk dijadikan sebagai pengemis.
"Saya nggak ajak ngapa-ngapain, cuma saya ajak nyari makan, jajan, terus minum susu. Nggak ngemis, nggak ngemis," akunya.
Anggraeni mengaku tinggal nomaden. Dia mengaku datang ke Masjid Al-Amin Komplek Bintara 3, Bintara Jaya, Kota Bekasi untuk mencari ayahnya yang sedang sakit.
"Ya saya nyari ayah saya, sakit katanya, matanya katarak. Tapi masih hidup Insya Allah ayah saya," tuturnya.
Anggraeni menculik korban yang sedang main di Masjid Al-Amin pada Selasa (9/4) lalu. Anggraeni lalu membawa korban ke beberapa tempat di Bogor hingga Jakarta.
Selama 5 hari dalam penguasaannya, korban dibawa untuk mengemis di stasiun hingga masjid. Selama itu, Anggraeni dan korban tidur di masjid-masjid.
Korban dan pelaku diamankan Tim Unit 2 Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kompol Amirudin, AKP Resa F Marasabessy, AKP Reza Pahlevi dan Ipda Roy Rolando Andarek. Korban dan pelaku ditemukan pada Minggu (14/4) sekitar pukul 17.00 WIB di masjid di Stasiun Senen, Jakarta Pusat.
Simak Juga 'Balita yang Diculik di Masjid Bekasi Ditemukan, Begini Kondisinya':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini