Beda Dahnil Anzar dan Nanik Deyang di Mata Ratna

Round-Up

Beda Dahnil Anzar dan Nanik Deyang di Mata Ratna

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 11 Apr 2019 23:02 WIB
Ratna Sarumpaet (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjadi saksi di sidang kasus hoax penganiayaan dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Seusai sidang, Ratna membandingkan kesaksian yang diberikan Dahnil dengan saksi lainnya, yakni Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Nanik S Deyang.

Di mata Ratna, kesaksian Dahnil dalam persidangan dirinya sudah sesuai dengan fakta dan meringankan. Sebagai sesama aktivis, menurut Ratna, Dahnil menjaganya sebagai kakak senior.

"Bagus dia, dia berusaha betul menjaga kakaknya bahwa saya itu aktivis yang nggak mungkin berbuat kejahatanlah," kata Ratna Sarumpaet kepada wartawan di rumah tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (11/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Ratna menyebut kesaksian yang diberikan Nanik S Deyang sebagai kesaksian yang bohong.

"Kalau Ibu Nanik kan waktu itu ngarang banget, sudah dibatalin (BAP) malah ngomong lagi," kata Ratna.

Ratna berharap persidangannya cepat selesai. Dia berharap persidangan segera mengerucut kepada sangkaan terhadap dirinya.

"Begini lo, ini harapan saya sebagai terdakwa, sidang ini mengerucut ke sangkaan, inti persoalan tapi nggak kunjung-kunjung ini sudah berapa kali. Libur lagi (persidangan) dua minggu, aduh mati deh gue, he-he-he...," sebut Ratna.


Ratna Sarumpaet didakwa membuat keonaran lewat hoax penganiayaan. Ratna menyebarkan hoax kepada sejumlah orang lewat pesan WhatsApp, termasuk mengirimkan gambar wajah lebam dan bengkak yang diklaim akibat penganiayaan.

Padahal kondisi bengkak pada wajah Ratna merupakan efek dari operasi plastik di RS Bina Estetika, Menteng. Jaksa mengungkap Ratna memfoto dirinya saat menjalani perawatan medis, lalu menyebarkan foto ditambah keterangan soal terjadinya penganiayaan. (nvl/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads