Polisi Sebut Pemutilasi Mayat dalam Koper Gunakan Lebih Satu Senjata

Polisi Sebut Pemutilasi Mayat dalam Koper Gunakan Lebih Satu Senjata

Hilda Meilisa - detikNews
Senin, 08 Apr 2019 14:37 WIB
Korban mayat dalam koper semasa hidup/Foto: Andhika Dwi
Surabaya - Dari hasil autopsi jenazah Budi Hartanto (28), mayat dalam koper, polisi menemukan fakta-fakta baru. Salah satunya pelaku tak membunuh korban hanya dengan satu senjata.

Namun, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengaku untuk lebih pastinya berapa senjata yang digunakan, pihaknya menunggu kesaksian pelaku saat tertangkap nanti.

"Itu tidak dilakukan dengan satu senjata. Satu alat pemotong. Bisa saja pisau," kata Barung saat dikonfirmasi detikcom di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (8/4/2019).


Selain itu, ditemukan juga beberapa penangkisan di tangan kiri dan kanan korban. Sementara untuk pemotongan bagian leher, dilakukan pelaku saat korban telah meninggal dunia sebagai upaya menghilangkan jejak.

"Jadi ada dua upaya. Pertama untuk menghilangkan jejak dan yang kedua ternyata kopernya tidak muat kalau lehernya tidak dipotong. Sehingga dilakukan pemotongan," lanjut Barung.

Polisi juga menduga kasus pembunuhan dan mutilasi mayat dalam koper itu sudah direncanakan oleh pelaku sebelumnya. Pasalnya, pelaku telah menyiapkan beberapa hal seperti senjata tajam, koper hingga lokasi pembuangan jenazah hingga kepala korban.


"Sebelum dia meninggal ternyata almarhum melakukan perlawanan, ada beberapa tangkisan yang dilakukan korban. Dari autopsi kita, kita mengarah pada perencanaan. Mengarah pada perencanaan, ada koper dipersiapkan, ada senjata tajam direncanakan, ada tempat pembuangannya," pungkasnya.


Simak Juga "Sederet Fakta Mengerikan, Mayat dalam Koper di Blitar":

[Gambas:Video 20detik]

(hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.