Pengacara Bakal Tanya Bowo Sidik soal Amplop 'Cap Jempol'

Pengacara Bakal Tanya Bowo Sidik soal Amplop 'Cap Jempol'

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 03 Apr 2019 13:10 WIB
Bowo Sidik Pangarso (Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Jakarta - Pengacara Anggota DPR Bowo Sidik Pangarso, Saut Edward Rajagukguk, mengatakan bakal melakukan klarifikasi ke kliennya soal tujuan amplop ber-'cap jempol' yang disita KPK. Klarifikasi itu disebutnya perlu dilakukan karena amplop itu belum diberikan ke siapapun.

"Saya pikir kita sabar dulu karena amplop tersebut kan nggak terkirim hanya disimpan rencana untuk apa kita akan lakukan klarifikasi setelah tertuang di BAP tersangka," kata Saut Edward, Rabu (3/4/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan dirinya belum bertemu dengan Bowo untuk menanyakan persoalan tujuan amplop itu. Meski demikian, Saut Edward mengatakan KPK saat ini sedang menelusuri dari mana asal uang yang berada di dalam amplop itu.

"Ya KPK masih tetap menyatakan untuk pileg hanya KPK sekarang lagi menelusuri sumber uangnya," ucapnya.

Sebelumnya, KPK mengamankan 400 ribu amplop berisi uang pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu dalam 84 kardus bernilai total Rp 8 miliar. Uang dalam 400 ribu amplop itu diduga bakal digunakan untuk serangan fajar Pemilu.

Uang Rp 8 miliar dalam 400 ribu amplop itu terdiri dari Rp 1,5 miliar yang diduga merupakan suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti lewat seorang bernama Indung, serta Rp 6,5 miliar yang diduga berasal dari gratifikasi. Asty dan Indung juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.



KPK menduga Asty memberi uang senilai total Rp 1,5 miliar dan Rp 89,4 juta kepada Bowo dalam 7 kali pemberian. Uang itu diduga diberikan supaya Bowo membantu PT HTK agar kapal-kapalnya kembali digunakan untuk distribusi pupuk PT Pupuk Indonesia Logistik.

Dalam proses penyidikan, KPK kemudian mengatakan ada 'cap jempol' pada amplop yang telah disita terkait kasus dugaan suap Bowo ini. 'Cap jempol' itu disebut ditemukan di amplop yang berasal dari 3 kardus yang telah dibuka, sementara 79 kardus dan 2 box kontainer lainnya belum dibuka. Sejauh ini, KPK mengatakan uang dalam 400 ribu amplop itu ditujukan untuk 'serangan fajar' Pemilu legislatif yang diikuti Bowo. (haf/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads