"Harus ditelusuri, harus ditindaklanjuti laporan-laporan itu (jual beli jabatan rektor). Laporan dari masyarakat itu kan bisa jadi bahan untuk mengembangkan kasus yang saat ini, yang disidik juga oleh KPK," ujar Oce saat dihubungi detikcom, Senin (1/4/2019).
Sebelumnya, KPK mengakui telah menerima laporan berkaitan dengan perkara jual beli jabatan rektor di Perguruan Tinggi yang berada di bawah naungan Kemenag atau PTKIN. Pukat UGM mendesak laporan tersebut supaya ditindaklanjuti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di samping yang kemarin (jual beli jabatan di Kemenag) yang sudah ada tersangkanya, kasus ini juga menurut saya ini informasi yang juga mesti ditindaklanjuti. Ini (dugaan jual beli jabatan rektor di PTKIN) informasi yang signifikan," ungkapnya.
Oce mengatakan, sebenarnya lumrah seorang menteri mengangkat pejabat yang bertugas di bawah naungan kementerian yang dipimpinnya. Hanya saja, proses pengangkatannya harus transparan dan akuntabel.
"Jangan ada proses yang aneh, jangan ada proses yang tidak terbuka tiba-tiba muncul nama begitu. Jangan ada proses yang tidak akuntabel, menunjuk seorang pejabat tapi nggak tahu ini pejabat apa prestasinya, apa kinerjanya," tuturnya.
"Itu tentu menimbulkan beberapa pertanyaan dan membuka peluang terjadinya transaksi koruptif. Kalau dilakukan secara transparan, akuntabel, maka transaksi politiknya bisa ditutup. Peluang-peluang itu (suap) bisa ditutup," pungkas Oce. (ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini