"Dari lubuk hati yang paling dalam saya memohon maaf, dan yang terjadi karena saya khilaf, emosi tanpa berniat menyakiti putri saya," ujar si ibu dalam rekaman video klarifikasinya, Kamis (28/3/2019) malam.
Ibu itu membeberkan peristiwa yang terjadi Selasa (26/3/2019), sekitar pukul 15.30 wib di Jalan Bandung, Kota Malang itu terjadi spontan. Perselisihan tiba-tiba muncul dia dengan putrinya.
Si ibu yang mengaku emosi tak mampu mengendalikan diri hingga memperlakukan putrinya seperti dalam video yang beredar.
"Itu spontan, reflek, dan di luar kendali. Saya memperlakukan putri saya yang kurang elok dan pantas untuk dilihat, tanpa ada niatan sedikit pun untuk menyakiti putri saya tercinta. Saya akui saya emosi dan khilaf pada saat itu," tutur ibu tersebut.
Klarifikasi dibuat ketika penyidik mendatangi kediamannya, Kamis (28/3/2019), malam. Pihak sekolah tempat putrinya mengenyam pendidikan tingkat dasar, juga menjadi saksi klarifikasi yang disampaikan oleh warga Kota Malang itu.
Dalam penanganan perkara ini, kepolisian mengedepankan azas manfaat, demi tumbuh kembang sang anak. Disisi lain, untuk memberikan edukasi kepada orang tua agar tak mengulangi perbuatannya.
"Kita kedepankan azaz manfaat, karena untuk kebaikan tumbuh kembang si anak dan edukasi pada ibu. Agar tidak terulang kembali, biarlah sang anak kembali bersekolah seperti biasa," tegas Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Komang Yogi Arua Wiguna terpisah. (iwd/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini