Pensiunan Perawat di Blitar Patok Tarif Rp 5 Juta Sekali Aborsi

Pensiunan Perawat di Blitar Patok Tarif Rp 5 Juta Sekali Aborsi

Erliana Riady - detikNews
Rabu, 27 Mar 2019 11:19 WIB
Foto: Thinkstock
Blitar - Pensiunan perawat yang membuka praktek aborsi mematok harga tiap melakukan aksinya. Setiap kali proses aborsi, perawat berinisial N itu mematok harga Rp 5 juta.

"Pengakuan pasien dan dibenarkan terlapor, sekalinya aborsi diminta biaya Rp 5 juta," kata Kasatreskrim Polres Blitar AKP Heri Sugiono pada detikcom, Rabu (27/3/2019).

Pembayaran, lanjut Heri, diberikan jika proses aborsi berhasil. Dan uang diberikan dalam bentuk cash, tanpa transfer melalui perbankan.


Sebelum aborsi dilakukan, biasanya pasien akan diberi obat peluruh janin. Jika obat bereaksi, pasien disuruh datang lagi untuk dibersihkan kandungannya. Namun jika obat tak bereaksi, maka tindakan aborsi akan dilakukan.

"Seperti pengakuan perempuan yang kami temui saat penggrebekan dilakukan. Dia sebelumnya diberi obat. Dan saat kami datang, kemungkinan sedang proses aborsi, tapi gagal karena keburu kami datang," ungkap Heri.

Hasil olah TKP, polisi menemukan ceceran darah di atas kasur tua. Kasur beralas perlak berwarna coklat itu terdapat ceceran darah sang ibu muda.


"Sementara ini kami amankan perlak yang ada ceceran darah itu. Kemudian ada beberapa benda lain yang diduga akan dipakai untuk mengaborsi pasiennya," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.