Golkar DKI: Tarif MRT Tak Politis, Tapi Berdasar Nilai Ekonomi

Golkar DKI: Tarif MRT Tak Politis, Tapi Berdasar Nilai Ekonomi

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 27 Mar 2019 08:53 WIB
MRT Jakarta (Foto: Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Ashraf Ali mengatakan penentuan tarif MRT tidak terkait dengan hal politis. Dia mengatakan tarif MRT ditentukan berdasar perhitungan nilai ekonomi.

"Memang penentuan tarif ini tak berdasarkan muatan politis tapi muatan teknis, berdasarkan perhitungan akuntansi pembiayaan nilai-nilai keekonomian yang terbangun. Jadi bukan berdasarkan kepentingan politis, ini sama sekali nggak ada," kata Ashraf saat dihubungi, Selasa (26/3/2019) malam.


Dia mengatakan malah dalam Rapimgab DPRD DKI Jakarta yang digelar beberapa hari lalu, sempat ada yang mengusulkan MRT digratiskan sampai 2020 dahulu. Dia mengatakan tarif MRT cepat-cepat ditentukan karena masyarakat ingin segera memanfaatkan moda transportasi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh karena itu, Ashraf tidak setuju dengan pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengatakan penentuan tarif karena terkait 17 April atau hari pemungutan suara Pemilu 2019.

"Kita tidak ada semangat politis. Kalau ingin diresmikan memang sudah waktunya diresmikan. Soal pemilu ya kita laksanakan saja dengan baik dan demokratis. Masyarakat juga bisa menilai siapa yang berbuat," kata dia.


Ashraf menilai tarif terbaru yang ditentukan pun masih tergolong murah. Dia mengatakan tarif MRT saat ini dihitung berdasarkan jarak per stasiun. Dia mengatakan soal tarif Rp 8.500 yang sempat diumumkan ada yang kurang tepat dalam penyampaiannya.

"Jadi opini yang harus dibangun adalah tarif MRT bukan Rp 8.500 tapi berdasarkan jarak perstasiun. Dan ini tidak memberatkan masyarakat. Pemerintah nanti akan memberi subsidi juga. Nilai subsidinya berdasar jarak juga nantinya yang sudah dihitung secara akuntansi," ucapnya.

Dia yakin MRT akan mencapai target penumpang. Pasalnya saat ini ongkos MRT lebih murah dibandingkan seseorang membawa mobil.


"Saya rasa kalau dilihat ini bukan pembiayaan, kalau bicara jarak tempuh, menggunakan mobil dibanding MRT akan lebih hemat mana. Kalau dia pakai mobil itu dari Lebak Bulus itu bisa 1,5 jam bahkan 2 jam. Itu berapa banyak waktu yang terbuang dan uang yang harus dikeluarkan. Tapi kalau di Jakarta ini yang dibutuhkan bukan biaya, tapi percepatan, dalam waktu 30 menit dia sudah sampai pada tujuan," katanya.

Sebelumnya, Anies pagi tadi berbicara soal penetapan tarif MRT oleh DPRD DKI. Anies berharap keputusan penetapan tarif MRT tidak dilatarbelakangi urusan pemilu.

"Karena itu harga yang ditentukan hari ini akan menentukan harga puluhan tahun ke depan. Sekali ditetapkan, maka dia akan menjadi rujukan untuk waktu yang sangat panjang. Karena itu, jangan menentukan harga mikir 17 April (hari Pemilu 2019), jangan. Jangan menentukan harga mikir kepuasan hari ini," ujar Anies kepada wartawan di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jalan Kembangan Raya, Selasa (26/3).


Saksikan juga video Saat Anies Bicara 'Harga MRT Mikir 17 April':

[Gambas:Video 20detik]

(jbr/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads