"Iya itu urusannya kan urusan kepolisian gitu lho, jadi ada tupoksinya mana bagian kita mana bagian mereka dan sebagainya. Kalau tanggapan saya yah bagus penangkapan itu, kita dukung untuk itu demi kenyamanan dan keamanan Kota Depok," kata Hardiono saat dihubungi detikcom, Selasa (26/3/2019).
Hardiono mengatakan, perbuatan para ABG itu merupakan permasalahan sosial. Ia menyerahkan penertiban kosan kepada Satpol PP dan Dinas Sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hardiono mendukung polisi yang menggerebek para ABG tersebut. Soal hukuman bagi para pelaku, ia menyarankan agar diberikan peringatan dan pembinaan.
"Iya dibina lah, mau diapain lagi, diperingatkan seperti itu. Terus kalau orang orangnya mau ditangkepin yah silahkan itu, itu kan mereka yang mealkukan kegiatan itu, bagus itu," sambungnya.
Saat ditanya apakah pengangguran memicu para ABG untuk berbuat mesum, Hardiono menjawab "Iya itu mah masalah napsu aja, pusing aja itu".
Lebih jauh, Hardiono mengatakan bahwa Depok sendiri memiliki program untuk para pemuda yang sudah siap menikah, yakni pendidikan pra-nikah.
"Yah sebenarnya Depok ini udah baik, orang mau nikah aja sudah dikasih pendidikan pranikah gitu, udah banyak itu. Cuma karena mereka ini rata-rata pengaruh sosial media, dan sebagainya itu bisa berpengaruh terhadap itu, sama pergaulan kota-kota besar kayak gitu pasti meningkat. Oleh karena itu harus semua pihak tangani ini, jadi kerja sama nggak cuma satu-dua saja, dinas sosial bisa ditanya juga," tandasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini