Pantauan di lokasi, Gelanggang Remaja Jakarta Utara, Tanjung Priok, Senin (25/3/2019), panitia penyelenggara sempat memberikan imbauan kepada para orang tua agar tidak membawa anak ke arena kampanye. Panitia meminta mereka yang membawa anak-anak menunggu di luar.
"Tolong ya ibu-ibu, anaknya di luar, atau ibunya juga di luar. Bukan tidak boleh, tapi nanti kami ditegur Bawaslu," kata salah seorang panitia. Ia berbicara lewat mikrofon di tengah-tengah ruangan gelanggang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah imbauan tersebut, ada beberapa orang tua yang turun dari arena gelanggang. Namun ada sebagian yang bertahan bersama anak-anaknya.
Ditemui seusai acara, Sandi menyebutkan bahwa membawa anak-anak ke arena kampanye merupakan pelanggaran. Namun dia memaklumi alasan para orang tua kerap membawa anak-anaknya ikut serta.
"Nggak boleh... itu sudah jadi isu dari dulu. Tapi banyak anak-anak tidak bisa ditinggal karena nggak ada asisten domestik. Saya selalu mengingatkan. Dulu waktu di Pilkada DKI Jakarta juga sama," ujar Sandi.
![]() |
Ia pun mengatakan peristiwa tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi timses. Sandi mewacanakan pembuatan playground bagi anak-anak di luar arena kampanye.
"Itu jadi salah satu masukan buat kami agar di acara-acara kampanye dibuatkan arena playground di luar supaya mereka nggak masuk," ucap dia.
Masih Ingin Ajak Anak Kampanye? Dengar Dulu Penjelasan Bawaslu:
(tsa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini