Maba yang Kuliah di ITS Bisa Kos Hingga Sewa Apartemen, Biayanya?

Maba yang Kuliah di ITS Bisa Kos Hingga Sewa Apartemen, Biayanya?

Amir Baihaqi - detikNews
Sabtu, 23 Mar 2019 13:23 WIB
ITS Surabaya (Foto: Amir Baihaqi)
Surabaya - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 memutuskan untuk menerima 30 persen dari seluruh kuota yang tersedia. Angka tersebut 10 persen lebih besar dari peraturan pemerintah yang mewajibkan sedikitnya 20 persen.

Nah, bagi kalian yang telah dinyatakan lolos masuk SNMPTN, tidak ada salahnya untuk mencari tahu berapa biaya hidup dan kos selama kuliah di ITS. Karena banyak pilihan bagi mahasiswa dari luar Surabaya untuk memilih tempat tinggal selama kuliah seperti indekos, kontrak rumah, bahkan menyewa apartemen.

Salah satu pemilik kos Syaiful (40) di Jalan Gebang Lor mengatakan untuk tarif kos di sekitar kampus ITS rata-rata dipatok Rp 450 sampai Rp 550 ribu. Sedangkan ia sendiri mematok harga Rp 450 ribu.

"Itu sudah termasuk air dan listrik. Kalau bawa TV atau kipas kita kenakan lagi biaya Rp 25 ribu," kata Syaiful saat ditemui detikcom, Sabtu (23/3/2019).


Syaiful mengaku dibandingkan dahulu, saat ini memang usaha kos sedang turun. Hal itu disebabkan saat ini rumah kos sudah menjamur.

"Di sini ada 15 kamar. Sekarang saja hanya 5 yang terisi. Kalau dulu selalu ramai dan ada saja yang mencari kos. Kalau sekarang hanya pas waktu penerimaan mahasiswa baru saja baru terisi," beber Syaiful.

Jika tidak ingin kos, di sekitar ITS juga saat ini banyak menjamur penyewaan apartemen bagi mahasiswa selama kuliah. Karena selain menyediakan fasilitas yang lebih, apartemen saat ini menjadi pilihan utama bagi mahasiswa yang berduit.

Salah satu marketing apartemen Via (21) menjelaskan sistem penyewaan apartemen berbeda dengan kos. Bagi mahasiswa yang ingin menyewa biasanya harus menyewa 3 bulan.

"Pihak apartemen sebenarnya tidak menyewakan. Biasanya yang menyewakan itu pembeli atau pemilik apartemen lalu disewakan," ujar Via.

"Yang saya tahu sistemnya wajib menyewa 3 bulan pertama dan membayar terlebih dahulu sebulan pertama Rp 4 juta. Nah Rp 3 juta sampai kali 3 ketemunya Rp 12 juta. Karena sewa perbulannya Rp 4 juta," terangnya.


Lain lagi dengan Muhammad Mahesa, mahasiswa teknik ITS itu punya cara lebih menghemat biaya selama tinggal di Surabaya. Ia mengaku dengan teman-temannya memilih mengontrak rumah.

"Ngontrak lebih murah. Biasaya kita patungan sama teman. Ini rumah yang kita tempati kontraknya 50 juta pertahun. Satu anak kena sekitar 4 juta, dan di rumah ada 10 anak," ujar mahasiswa asal Batam itu.

Sedangkan untuk biaya hidup seperti makan dan keperluan lainnya, Mahesa dalam sebulan menghabiskan sekitar Rp 1,8 juta.

"Kalau makan sehari 3 kali kita sebulan sekitar Rp 700 ribu. Karena paling tidak sehari kita makan Rp 35 ribu. Itu ditambah bensin dan lainnya jadi sebulan Rp 1,8 juta," tandas mahasiswa semester 2 itu. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.