"Pak Kiai Ma'ruf itu jelas dia itu sebagai wakil presiden yang bisa menjelaskan visi, misi, program Pak Jokowi sebagai cawapres. Jujur saja, sebagai cawapres, itu merupakan suatu kesepakatan," ujar Direktur Program TKN, Aria Bima, di gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2019).
Menurutnya, sosok Ma'ruf itu sesuai dengan prosedur wapres, yang menjalankan program-program Jokowi, mulai Kartu Pra-Kerja hingga Kartu Sembako Murah. Berbeda dengan Sandiaga, yang disebut tidak mengikuti program capresnya, yaitu Prabowo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi mendongkrak dan tidaknya, bagaimana visi-misi kebijakan itu disampaikan oleh kedua capres-cawapres, tidak bisa dipisahkan," imbuhnya.
Kemudian Aria pun membahas program OK OCE yang digagas Sandi. Menurutnya, Prabowo dan Sandi memiliki visi-misi sendiri. Sebab, Prabowo dinilainya tidak pernah menawarkan program OK OCE Sandi kepada rakyat di setiap kampanyenya.
"Saya malah nggak lihat Sandi itu menjelaskan visi, misi Prabowo, program Prabowo. Prabowo tidak pernah ngomong OK OCE, nggak pernah mau menasionalkan OK OCE," ucapnya.
Sebelumnya, dalam survei Litbang Kompas, sebanyak 89,7 persen responden pendukung Jokowi menyatakan makin yakin memilih Jokowi, yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Sementara itu, sebanyak 92,6 persen responden pendukung Prabowo mengaku yakin memilih Prabowo setelah berpasangan dengan Sandiaga.
Di kelompok pemilih Prabowo-Sandi, sebanyak 16,7 persen responden memilih karena faktor Sandi. Sedangkan di kelompok pemilih Jokowi-Ma'ruf, pilihan yang didasari faktor Ma'ruf Amin hanya 5,4 persen.
Survei digelar pada 22 Februari hingga 5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (zap/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini