Ma'ruf Kurang Dongkrak Jokowi di Survei, TKN Berharap Hasil Debat Cawapres

Ma'ruf Kurang Dongkrak Jokowi di Survei, TKN Berharap Hasil Debat Cawapres

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Jumat, 22 Mar 2019 15:59 WIB
Ma'ruf Amin saat debat cawapres. (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menanggapi survei Litbang Kompas yang menyatakan figur Ma'ruf sebagai cawapres kurang bisa mendongkrak elektabilitas Jokowi. TKN menganggap Ma'ruf akan mendongkrak suara di wilayah yang menjadi fokus kampanyenya.

"Kiai Ma'ruf akan mendongkrak suara di beberapa wilayah yang spesifik menjadi fokus wilayah kampanye Kiai Ma'ruf," kata Wakil Ketua TKN Johnny G Plate kepada wartawan, Jumat (22/3/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johnny yakin debat cawapres yang telah diselenggarakan pada Minggu (17/3) lalu itu mampu menggaet suara swing voters. Menurutnya, Ma'ruf jelas tampil mengungguli Sandiaga Uno.

"Kami yakini bahwa debat ketiga akan mempengaruhi swing voters. Sangat jelas bahwa Kiai jauh mengungguli Sandiaga dalam hampir semua tema debat," ujar Johnny.

Sebelumnya, dalam survei Litbang Kompas, Sandiaga Uno lebih berperan terhadap elektabilitas Prabowo Subianto dibanding Ma'ruf Amin ke Joko Widodo.



Sebanyak 89,7% responden pendukung Jokowi menyatakan makin yakin memilih Jokowi, yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin. Sementara itu, sebanyak 92,6% responden pendukung Prabowo mengaku yakin memilih Prabowo setelah berpasangan dengan Sandiaga.

Di kelompok pemilih Prabowo-Sandi, sebanyak 16,7% responden memilih karena faktor Sandi. Sedangkan di kelompok pemilih Jokowi-Ma'ruf, pilihan yang didasari faktor Ma'ruf Amin hanya 5,4%.

Survei digelar pada 22 Februari-5 Maret 2019 dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia. Margin of error survei ini plus-minus 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95%. (azr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads