"Ini hal yang biasa sebenarnya. Sudah sering terjadi. Kemarin skalanya lebih memanjang, terpantau sampai Sampang. Sampang itu sekitar 60 kilometer dari sini arah ke Madura," kata Kasubdiv Humas BPWS Faisal Yasir Arifin kepada detikcom, Rabu (20/3/2019).
Menurut Faisal, panjangnya gradasi warna yang diakibatkan fenomena halocline karena densitas air antara barat dan timur. Sehingga terlihat membentang dari timur sampai barat sepanjang 60 kilometer.
"Perbedaan kerapatan air, salinitas atau kadar garam yang berbeda, kekeruhan, dan tegangan menciptakan gradasi antar dua arus itu seperti yang pernah terjadi di selat Gibraltar dan selat Sunda," terangnya.
"Tapi memang ini fenomena yang indah, sebagai bentuk kekuasaan Tuhan yang mana kita harus peduli," imbuh Faisal.
Dari pantauan detikcom di jembatan Suramadu, beberapa pengendara yang melintas di jalur motor tampak menghentikan laju kendaraan karena melihat fenomena halocline. Mereka kemudian mengeluarkan ponsel dan memotretnya.
Salah satu pengendara Roni (18) asal Bangkalan mengaku meski sering melewati jembatan Suramadu, ia baru menyadari jika di bawah jembatan ternyata ada fenomena halocline yang indah itu.
"Saya tahunya karena viral. Terus saya pas lewat ini baru tahu dan saya ikut motret," kata Roni.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini