Salah satu nelayan Solihin (40) yang ditemui detikcom mengaku dirinya hampir setiap hari melaut. Tapi tidak sekalipun menemukan fenomena yang dimaksud.
"Nggak ada. Belum pernah saya ditemui seperti itu di bawah jembatan," kata Solihin saat melihat rekaman video yang ditunjukan detikcom, Rabu (20/3/2019).
Sama dengan Solihin, nelayan lainnya Sulaiman (50) juga tidak pernah menemui fenomene halocline selama melaut. Namun jika melihat videonya, ia memastikan tempat itu berada tepat di tengah-tengah selat. Karena memang di situ kadang banyak ditemui buih panjang seperti di video.
"Kalau lihat videonya itu di jalur kapal tengah. Itu dalam di situ airnya dan kadang ada banyak buihnya," ujar Sulaiman.
Sementara itu Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya, Ady Hermanto menyebut tidak semua orang memang di posisi tertentu bisa melihat halocline di sekitar Jembatan Suramadu. Sebab, untuk melihat tersebut harus di atas ketinggian tertentu.
"Kalau pas di lautnya (didatangi), pudar. Karena ada parallax namanya sudut pandang yang terlalu jauh jadi kalau melihat harus di ketinggian tertentu. Dan perahu-perahu nelayan memang tidak terlalu bisa melihat," terang Ady.
Bila dilihat dari atas Jembatan Suramadu, fenomena halocline memang terlihat. Ketinggian antara laut dengan Jembatan Suramadu sekitar 35 meter.
Sedangkan untuk buihnya, lanjut Ady, hal itu disebabkan karena setiap pertemuan air tawar dan air laut selalu terjadi gesekan. Dari gesekan itulah kemudian membentuk buih yang panjang dan lurus.
"Buih-buihnya itu karena setiap ada pertemuan di lautan kan ada mengandung gesekan akhirnya ada buihnya. Jadi di pertemuan itu kalau misalnya di bak kamar mandi kalau ada air yang mancur itu kan ada buih-buihnya," urainya.
"Nanti bisa ditanya ke nelayan tiap melaut ada tidak buih-buih yang panjang lurus. Pasti nemuin. Kalau ada berarti mereka sebenarnya menemukan (halocline). Tapi memang mereka tidak bisa melihat karena terlalu rendah untuk melihat posisinya," tandas Ady.
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini