Camat Babat, Mulkan membenarkan sebagian wilayahnya terendam banjir. "Ya beberapa wilayah Babat memang banjir. Di antaranya Kelurahan Babat, Banaran, Bedahan dan Kelurahan Plaosan," kata Mulkan kepada wartawan saat ditemui usai Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembang) di Pendopo Kabupaten Lamongan, Selasa (19/3/2019).
Ketinggian air, kata Mulkan, bervariasi. Mulai 20 cm hingga 40 cm. "Kelurahan Babat 1.422 rumah, Banaran 240 unit, Bedahan 350 rumah dan Plaosan 10 rumah," ungkap Mulkan.
Dia menambahkan, upaya pencegahan sudah dilakukan dengan mengoperasikan dua pompa air yang ada di Kecamatan Babat sejak Minggu (17/3) sore. Namun curah hujan yang terlalu tinggi membuat kedua pompa air tersebut tidak mampu untuk mencegah terjadinya banjir.
"Kapasitas pompa yang sudah dioperasikan adalah 1.500 liter/detik dan 350 liter/detik dan itu sudah nyala semua hingga saat ini," tuturnya.
Selain rumah warga, lanjut Mulkan, banjir juga menggenangi sejumlah ruas jalan di Kecamatan Babat. Di antaranya Jalan Pramuka, Jalan Gotong royong dan Jalan Kartini.
Pihaknya berencana mengusulkan kepada Pemkab Lamongan untuk melakukan peninggian jalan di Kecamatan Babat. "Untuk jalan yang tergenang air tersebut, memang posisinya rendah. Kalau jalan-jalan yang sudah ditinggikan, sekarang sudah tidak tergenang," papar Muklan.
Sementara warga Babat yang rumahnya kebanjiran, Lilik mengaku banjir terjadi sejak Senin (18/3) malam. Akibatnya, ia terpaksa harus mengusung barang-barangnya ke tempat yang lebih tinggi. "Sejak kemarin malam," kata Lilik.
Ketua RT di Babat, Eva Wanto mengaku, banjir seakan menjadi langganan tiap kali hujan deras datang. Warga, kata Wanto, berharap pemerintah untuk segara memperbaiki dan memperbesar saluran air agar banjir tak datang tiap musim hujan. (fat/fat)