Jangan Jadikan Teror Air Keras ke Novel Baswedan Alat Politik!

Jangan Jadikan Teror Air Keras ke Novel Baswedan Alat Politik!

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 12 Mar 2019 18:57 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Teror penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan tak juga terungkap. Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi turut meminta agar kasus itu tidak diseret ke politik.

"Tendensi berbagai pihak menjadikan ini sebagai alat kampanye atau menyerang secara politik harus disudahi," ucap salah satu perwakilan koalisi itu, Shaleh Al Ghifari, di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (12/3/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini teror terhadap Novel itu memasuki hari ke-700. Belum juga ada perkembangan signifikan. Koalisi pun menuding profesionalitas kepolisian.

"Waktu yang sangat panjang tersebut kian membuat terang bahwa tidak ada kesungguhan dan profesionalitas kepolisian untuk mengungkap perkara ini. Kekhawatiran berbagai pihak bahwa Novel tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar kian terbukti," ucapnya.

Koalisi itu pun kembali menyampaikan permintaan, yang kali ini terangkum dalam tiga poin:
1. Presiden Republik Indonesia agar segera membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang independen melalui keppres yang terdiri dari para ahli, tokoh, dan praktisi yang kompeten dan independen yang bertanggung jawab langsung kepada presiden;
2. KPK segera menindaklanjuti laporan Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi mengenai dugaan perintangan penyidikan (obstruction of justice) dalam kasus teror terhadap Novel dan pegawai KPK lainnya;
3. Kepolisian menghormati pembentukan TGPF independen oleh Presiden RI dan penyidikan dugaan perintangan penyidikan oleh KPK serta bersedia bekerja sama secara penuh melakukan pengungkapan kasus.




Di tempat yang sama, Arif Maulana selaku salah seorang anggota tim advokasi Novel menyebut penyidik senior KPK itu saat ini sedang berada di Singapura lagi. Novel, menurutnya, sedang melanjutkan pengobatan matanya.

"Novel hari ini nggak bisa bergabung bersama kita semua karena beliau masih ada di Singapura untuk mengontrol kesehatan beliau. Kurang-lebih pukul 17.30 WIB tadi beliau kabarkan bahwa kondisi mata kiri beliau makin baik. Untuk mata kanan beliau yang kemarin sempat kurang baik, hari ini dinyatakan sudah cukup stabil," kata Arif. (haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads