Harapan Besar Pimpinan KPK di 700 Hari Teror ke Novel Baswedan

Harapan Besar Pimpinan KPK di 700 Hari Teror ke Novel Baswedan

Haris Fadhil - detikNews
Selasa, 12 Mar 2019 11:31 WIB
Penyidik KPK Novel Baswedan (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta - Pimpinan KPK masih menaruh harapan besar pada Polri untuk menemukan pelaku teror air keras terhadap Novel Baswedan setelah 700 hari kasus ini berlalu. Asa itu tetap pada ditangkapnya pelaku teror.

"KPK masih terus berharap besar kepada Polri untuk menemukan pelakunya, dalam hal cepat atau lambat itu soal lain. Yang pasti tim itu masih ada dan KPK embedded di dalamnya," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang kepada detikcom, Selasa (12/3/2019).




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"KPK tidak dalam posisi desak mendesak karena ini soal penegakan hukum, jadi isunya ialah mari kita sama sama kumpulkan bukti yang cukup guna penindakan lebih lanjut," imbuh Saut.

Dia tak banyak berkomentar terkait permintaan sejumlah pihak tentang pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) oleh presiden. Saut menyatakan teror terhadap Novel merupakan peristiwa hukum dan pendekatan utamanya dengan KUHAP.

"Ini peristiwa pidana yang utama adalah menemukan pelakunya di mana proses itu menjadi penting ialah dengan pendekatan utamanya ialah KUHAP. Jadi jangan lagi membiasakan paradigma penegakan hukum dengan peradaban di luar proses-proses KUHAP," ujarnya.




Novel Baswedan, yang merupakan penyidik KPK, mengalami teror penyiraman air keras pada 11 April 2017. Hingga 700 hari berlalu, siapa pelaku dan motif serangan pada Novel belum juga terungkap.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian pun telah membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus ini sebagai tindak lanjut rekomendasi Komnas HAM. Tim itu dipimpin Komjen Idham Azis dan juga mengikutsertakan 7 pakar serta unsur dari KPK di dalamnya.


Saksikan juga video 'Novel Baswedan soal Kasusnya: Saya Khawatir Presiden Takut!':

[Gambas:Video 20detik]

(haf/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads