Fakta-fakta Konser 'Hadapi dengan Senyuman' Terpaksa Ditunda

Fakta-fakta Konser 'Hadapi dengan Senyuman' Terpaksa Ditunda

Suki Nurhalim - detikNews
Senin, 11 Mar 2019 12:18 WIB
Panggung konser solidaritas Ahamd Dhani/Foto: Deny Prastyo Utomo
Surabaya - Konser solidaritas Ahmad Dhani 'Hadapi dengan Senyuman' batal digelar di Grand City Surabaya, Minggu (10/3) pukul 19.00 WIB. Ada beberapa fakta menarik terkait ditundanya konser tribute to Ahmad Dhani itu.

Yang pertama soal izin keramaian. Pihak panitia tidak bisa menunjukkan surat izin keramaian saat aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya mendatangi venue, beberapa jam sebelum konser dimulai.

Saat ditanya soal izin menggelar konser, panitia malah menunjukkan surat izin dari Polda Jatim terkait kehadiran Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno. Kapolrestabes Surabaya Kombes Rudi Setiawan kemudian mempertanyakan soal tiket konser yang dijual Rp 200 ribu.

Menurut Rudi, jika konser tersebut merupakan acara kampanye, tidak boleh ada tiket yang diperjualbelikan. Sebaliknya, jika itu murni acara hiburan, panitia wajib mengantongi izin keramaian dari Polrestabes Surabaya. Bukan izin kampanye dari Bawaslu atau Polda Jatim.


"Kampanye sama konser itu beda. Kalau kampanye ke Bawaslu. Kalau kampanye itu kan nggak boleh menarik duit, iya to," kata Rudi saat berdiskusi dengan sejumlah panitia di Grand City, Minggu (10/3).

Polisi, panitia penyelenggara dan pemilik gedung/Polisi, panitia penyelenggara dan pemilik gedung/ Foto: Deny Prastyo Utomo

Fakta berikutnya soal kelalaian yang kemudian diakui panitia. Ketua Panitia Konser Didik Darmadi mengakui panitia lalai mengurus surat izin keramaian. Mereka merasa cukup percaya diri karena sudah mengantongi surat izin dari Polda Jatim terkait kehadiran Sandiaga Uno. Surat yang mereka anggap sudah cukup kuat untuk menggelar acara yang akan dimeriahkan artis-artis Republik Cinta Management (RCM).

"Harus ada 2 izin, keramaian konser dan pendatangan capres cawapres. Kemarin saya hanya izin kedatangan cawapres. Yang izin konser tidak saya bikin karena saya kira sudah cukup izin dari Polda Jatim soal kedatangan cawapres. Ternyata harus ada izin polres soal keramaian," kata Didik.


Fakta lain yang juga mencuri perhatian yakni soal jumlah tiket yang sudah laku terjual. Sebelumnya menjawab pertanyaan detikcom soal penjualan tiket, Didik mengatakan tiket yang sudah laku terjual kurang lebih 1.500 lembar dari 2.000 tiket yang disediakan. Namun dalam jumpa pers kepada wartawan usai bertemu pihak kepolisian, Didik mengaku terjual 301 lembar. Baru saja diklarifikasi, Didik kembali menyatakan penjualan tiket sudah 400 lembar saat jumpa pers bersama polisi dan manajemen Grand City.

"1.500 Itu kita siapkan untuk kontituen dan gerakan-gerakan kita. Barang kali kalau tiket tidak laku. Untuk saat ini tiket yang terjual ke umum adalah 400 lembar tiket seharga Rp 200 ribu," imbuh Didik.

Fakta terakhir yakni soal ratusan aparat kepolisian yang menjaga ketat area sekitar venue konser di Grand City Surabaya. Tidak hanya menerjunkan ratusan personel, Polrestabes Surabaya juga menurunkan K9 untuk membantu menyisir beberapa sudut lokasi. Kehadiran aparat kepolisian yakni untuk mengantisipasi kericuhan penonton yang sudah membeli tiket terkait penundaan konser tersebut.


Saksikan juga video 'Konser untuk Dhani Batal Digelar, Begini Komentar Sandiaga':

[Gambas:Video 20detik]

(sun/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.