"Setelah penyelamatan itu badan saya gatal semua, banyak semut besar-besar di tempat itu," kata Aiptu Sujadi saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/3/2019).
Baur Mutasi di Samsat Satlantas Polres Kediri ini mengaku tak sempat mengamati kondisi lingkungan tempat satu keluarga terjebak banjir di KM 585, Desa Kersikan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi. Ular atau binatang buas lainnya yang mungkin saja menghampirinya, tak sempat difikirkan.
Yang ada di dalam kepalanya kala itu hanya secepat mungkin mengevakuasi para korban dari tengah banjir. Terlebih lagi dia melihat ada 2 balita yang nyawanya sedang terancam. Dengan pakaian lengkap, dia melompat ke air menyelamatkan para korban.
"Karena semakin lama airnya makin tinggi. Benar-benar berpacu dengan waktu saat itu," terangnya.
Rasa gatal yang dirasakan di tubuhnya saat itu terbayar dengan selamatnya keempat korban. Setelah memastikan satu keluarga itu dalam kondisi membaik, dia bergegas menuju ke rest area Tol Ngawi-Kertosono.
"Saya menuju ke rest area terdekat untuk membersihkan diri, lalu langsung pulang. Tak masalah, yang penting mereka bisa selamat," kenang Aiptu Sujadi.
Aksi penyelamatan korban banjir yang dilakukan Aiptu Sujadi ini diabadikan oleh istrinya menggunakan kamera ponsel, Kamis (7/3). Video tersebut lalu diposting di facebook pada hari yang sama pukul 16.19 WIB. Video yang diposting Nanda Sapto Wati, istri Aiptu Sujadi menjadi viral di medsos.
Selain Aiptu Sujadi dan keluarganya, sepasang pria dan wanita pengguna jalan tol Ngawi-Kertosono juga ikut membantu penyelamatan satu keluarga tersebut. Aksi heroik mereka berhasil menyelamatkan 2 anak balita, serta ibu dan paman dari balita tersebut.
Mereka adalah Arif (47), Fitroh (35), Siva (5) dan Khamim (3). Keempat orang satu keluarga ini sempat terjebak banjir selama 2 jam. Saat itu mereka berusaha keluar dari banjir yang sudah merendam rumah mereka dengan menuju ke tempat yang lebih tinggi, yaitu jalan Tol Ngawi-Kertosono. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini