"Untuk mencukupi kebutuhan air, kami beli air mineral," kata salah satu warga, Imam Iswaji saat ditemui detikcom di lokasi, Jumat (8/3/2019).
Iswaji menambahkan, ada 600 warga dari 150 KK di desa tersebut yang terdampak banjir sejak Rabu (6/3) malam. Bahkan, awalnya rumah warga terendam hingga 1,5 meter. Beruntung saat ini debit air menurun jadi 50 cm.
"Kami membutuhkan air bersih, untuk minum, masak dan mandi," imbuhnya.
Menurut Imam, Kelurahan Paju merupakan langganan banjir. Setiap hujan deras dan berlangsung lama, pemukiman warga akan digenangi air. Akibatnya, banyak sumber air warga keruh tercampur air banjir.
"Banyak pompa air warga yang rusak karena terendam air dan tidak sempat diselamatkan," lanjutnya.
Warga lainnya, Nur Yasin juga mengeluhkan hal serupa. Selain air, ia juga mengeluhkan pasokan listrik. "Listrik mati, bingung juga. Masih terendam air soalnya," kata Nur.
Untuk memenuhi kebutuhan air, Nur juga membeli air mineral. "Harapannya ada dropping air, jadi warga untuk masak ada air bersih," imbuhnya.
Warga Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Kateni mengatakan, ada sekitar 600 warga di desa tersebut yang membutuhkan bantuan. Terutama makanan dan minuman.
"Warga belum bisa beraktivitas normal, masak belum bisa karena masih terendam banjir dapurnya, pun juga banyak peralatan dapur rusak akibat banjir," pungkas dia. (sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini