"Itu puisi, itukan sudah saya (jelaskan). Saya kemarin di Jakarta bicara ini puisi biadab. Biadab itu bahasa Persia, Bi itu artinya tidak, adab itu tata krama," jelasnya.
Hal itu disampaikan Buya Syafii usai menghadiri bedah buku karyanya berjudul Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam' di Gedung Pascasarjana UMY, Jumat (1/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini dia membuat (membawa nama) Tuhan dalam Pemilu, itukan biadab, dan dia nggak ngerti agama. Neno itu nggak paham agama," tegasnya.
Dijelaskannya, muslimah yang berjilbab belum tentu paham persoalan agama. Hal ini juga berlaku untuk Neno Warisman.
"Hanya pakai jilbab itu sebagai simbol (beragama), bukan jaminan dia mengerti agama," tuturnya.
Doa yang dipanjatkan Neno Warisman di Munajat 212 memang menuai kontroversi. Konteks doa yang dipanjatkan Neno di acara tersebut dinilai keliru.
"Iya, betul. Itu doa Perang Badar. Itukan tentara Islam hanya 300, tentara Quraisy ada 1.000, itu kan... dan menang yang minoritas itu karena kualitasnya," jelasnya.
"Di samping itu Nabi (Muhammad) berdoa waktu itu ya. Kalau nanti kami kalah ya Allah, maka mungkin tidak ada lagi orang yang menyembahmu," sambungnya.
Simak Juga 'Puisi Emosional Neno Warisman di Munajat Akbar 212':
(ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini