Polisi: Kota Depok Jadi Tempat Transit Peredaran Narkoba

Polisi: Kota Depok Jadi Tempat Transit Peredaran Narkoba

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 28 Feb 2019 16:42 WIB
Foto: Matius Alfons
Depok - Wakapolresta Depok AKBP Arya Perdana membantah bahwa Kota Depok menjadi kampung narkoba. Menurut Arya, Depok cenderung menjadi tempat transit para pengedar narkoba.

"Di Depok sendiri mereka kebetulan lewat yang kita tangkap kurir mau antar ke suatu tempat. Kecenderungan pakai di Jaksel, dia ambil (narkoba) di mana ya kita tangkap. Jadi di sini (Depok) daerah transit," kata Arya kepada wartawan di Mapolresta Depok, Jalan Margonda Raya, Depok, Kamis (28/2/2019).

Arya kemudian bicara soal banyaknya pengungkapan kasus narkoba di wilayah Depok bukan berarti Depok menjadi 'sarang' narkoba. Banyaknya kasus narkoba yang terungkap di Depok karena keaktifan anggota dalam mengungkap kasus narkoba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyaknya ungkapan narkoba yang ada di wilayah kita itu sebetulnya karena memang kita yang mencari orang yang gunakan narkoba atau yang melakukan penjualan di wilayah kita. Kalau misalnya bamyak barang bukti yang kita temukan tidak lalu bisa dikatakan bahwa kampungnya (narkoba) di sini, tidak. Artinya memang di sini pengungkapannya banyak karena kita melakukan banyak penangkapna, tapi kalau kita mau deteksi misal ada satu kampung yang terdeteksi kampung narkoba kita belum bisa katakan itu," papar Arya.

Begitu juga apabila banyak barang bukti yang disita polisi dalam sebuah pengungkapan kasus tidak bisa diidentikan bahwa TKP tersebut menjadi kampung narkoba.

"Kalua kita banyak ungkap tentu banyak barbuk, nah banyak barbuk ini tidak lalu identik dengan namanya 'sarang' gitu ya, kebetulan banyak kita ungkap dan alamat tersangka sendiri memang di Bogor," ucapnya.
Terlepas dari itu, Arya tidak menampik bahwa peredaran narkoba di Depok masih ada. Arya menyebut peredaran narkoba paling banyak di wilayah Kecamatan Pancoranmas.

"Paling rawan di Pancoranmas, sekitar sana. Pengedar banyaknya, ini yang kita tangkap juga pengedar," ucapnya.

Polresta Depok sendiri melakukan berbagai upaya untuk menekan angka peredaran narkoba di Depok. Mulai dari pencegahan hingga penindakan terhadap para pengedar dan bandar.

"Ya kalua mencegah ada tiga tindakan: preemtif, perventif, ada represif. Yang kita lakukan saat ini itu represif artinya sudah penindakan, tapi preemtifnya itu kita lakukan sosialisasi ke anak sekolah, mahasiswa, masyarakat, kalau pencegahan ya kita buat slogan slogan, bikin video, epsna pesan dan himbauan gitu," tandasnya.

Selama Februari 2019, Polresta Depok mengungkap 28 kasus narkoba. Dari 28 kasus itu polisi menangkap 35 tersangka.

(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads