Pria sehari-hari berjualan bakso keliling tersebut mengaku bingung namanya muncul di aplikasi KPU RI dengan NIK milik warga negara asing (WNA) China tersebut. "Saya tinggal di sini sejak tahun 1996, tidak ada masalah soal NIK. Baru kali ini saja ada perbedaan, baru tahu setelah dikabari ketua RT pagi tadi," kata Bahar kepada detikcom, Selasa (26/2/2019).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahar mendapat informasi NIK-nya mendadak disebut hilang oleh pihak RT yang menyampaikan ada kekeliruan dari pihak KPU. "Katanya NIK saya hilang, ada kekeliruan. Kalau kaitan nyoblos tergantung orang-orang yang pintar, kalau buat saya disuruh milih ya milih. Kalau enggak ada panggilan, ya enggak," tutur Bahar.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Cianjur Sidiq el-Fatah sudah menjelaskan secara sistem NIK akan tetap tunggal. Menurutnya, setelah dicek pun NIK TKA tersebut memang tunggal. Tidak ada WNI yang menggunakan NIK tersebut, begitu juga NIK dari Bahar pun berbeda dan dipastikan juga tunggal.
"Jadi kalau ada informasi NIK-nya ganda, itu tidak benar. Apalagi dipakai WNI juga WNA sekaligus," kata Sidiq.
Saksikan juga video 'Dikaitkan soal E-KTP TKA, Bahar: Baru Kali Ini Ada Masalah':
(sya/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini