Dengan optimalisasi seperti implementasi e-KTP ini, menurutnya, akan ada peningkatan keamanan dan kemudahan administrasi. Selain itu, hal ini juga mengantisipasi pemilih ganda saat pemilu, karena satu orang hanya memiliki satu nomor induk (NIK) yang terintegrasi di server yang besar dan berlaku secara nasional.
"Jangan khawatir, melalui sidik jari di e-KTP ini bisa dipakai melacak pelaku kejahatan. Untuk itu mari sengkuyung (mendukung) e-KTP ini untuk menjadi program yang sukses untuk sebuah data diri warga masyarakat. Insyaallah rekam data telah berjalan lancar. Kalau di lapangan ada warga yang belum memiliki KTP kita komunikasikan dengan baik," kata Hendi dalam keterangan tertulis, Senin (25/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan inovasi pengurusan administrasi itu telah dicanangkannya sejak 7 Februari 2019 lalu yang ditandai dengan penandatanganan 1.200 dokumen secara elektronik.
Dari inovasi tersebut diharapkan pelayanan administrasi kependudukan di Dispendukcapil Kota Semarang dapat berlangsung lebih cepat, efektif, dan efisisen.
Hendi pun meyakini sistem Tanda Tangan Elektronik dengan berbentuk barcode tersebut dapat menjadi solusi mengatasi penundaan penerbitan surat kependudukan, bahkan dijadikan role model di tingkat nasional. Ia pun berharap inovasi yang dilakukan oleh Dispendukcapil Kota Semarang ini dapat memotivasi dinas lainnya untuk mengupayakan hal serupa.
"Untuk itu saya juga berpesan kepada pimpinan di seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemerintah Kota Semarang, supaya melakukan kreativitas dan inovasi. Lakukan terobosan agar kita tidak terbelenggu terhadap rutinitas," tegasnya.
Lebih lanjut menurut Hendi Dispendukcapil Kota Semarang telah mencetak blanko e-KTP yang tertunda sejak November 2018 sebanyak kurang lebih 50.780 kartu, yang kemudian diserahkan secara simbolis kepada perwakilan warga dari empat kelurahan.
Adapun dari data yang diperoleh dari Dispendukcapil Kota Semarang saat ini telah mencapai 98% dari target 1,2 juta warga Semarang yang sudah harus ber-KTP.
Sementara itu, terkait dengan adanya 40 ribu e-KTP yang belum terdistribusi, Hendi meminta kepada camat dan lurah untuk segera membentuk tim agar dapat mendistribusikannya ke rumah-rumah.
Simak Juga 'RI Punya Unicorn Terbanyak di Asean, Jokowi Umbar Manfaatnya':
(mul/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini