Survei tersebut dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan 1.200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi menggunakan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan dengan tatap muka menggunakan kuesioner.
Margin of error survei ini 2,8 persen. LSI juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan in depth interview.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"PDIP unggul di aneka kantong suara dan menjadikannya juara satu. Gerindra juara dua dengan dukungan mencolok di pemilih terpelajar," kata Rully Akbar di Graha Dua Rajawali LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
Sementara itu, di posisi ketiga, ada Partai Golkar. Golkar menempel ketat Gerindra untuk berebut posisi kedua.
"Golkar kalah dibanding Gerindra, terutama di pemilih muslim dan pemilih terpelajar. Namun unggul di pemilih minoritas," ujarnya.
Meski demikian, Rully menyebut, pada pemilih muslim, keunggulan PDIP atas Gerindra sangat tipis. Pemilih muslim sendiri merupakan pemilih mayoritas dengan basis sebanyak 85 persen dari total pemilih.
"PDIP masih paling banyak dipilih oleh pemilih muslim namun dengan jarak yang sangat tipis dengan Gerindra," kata Rully.
Berikut ini data elektabilitas 10 besar partai politik berdasarkan 6 kalangan pemilih:
Kalangan Pemilih Muslim
PDIP: 18,4%
Gerindra: 16,6%
Golkar: 11%
PKB: 9,3%
Demokrat: 5,9%
NasDem: 4,7%
PKS: 4,6%
PPP: 4,1%
Perindo: 3,4%
PAN: 1,6%
Kalangan Pemilih Nonmuslim
PDIP: 57,4 %
Golkar: 13,5%
NasDem: 3,5%
Gerindra: 2,9%
Demokrat: 2,4%
Perindo: 1,2%
PAN: 1,2%
Hanura: 1,2%
PKB: 1,2%
Berkarya: 0,5%
Kalangan Pemilih Milenial (di bawah usia 40 tahun)
PDIP: 20,1%
Gerindra: 16,2%
Golkar: 9,7%
Demokrat: 7,2%
PKB: 7,1%
Perindo: 5,2%
NasDem: 4,8%
PKS: 4,6%
PPP: 3,5%
PAN: 1,7%
Kalangan Pemilih Wong Cilik
PDIP: 22,8%
Gerindra: 12,9%
Golkar: 11,6%
PKB: 11,3%
NasDem: 4,3%
Demokrat: 4%
PPP: 3,6%
Perindo: 2,6%
PKS: 1,8%
PAN: 1,5%
Kalangan Pemilih Emak-emak
PDIP: 22%
Golkar 13,3%
Gerindra: 12,3%
PKB: 9,2%
Demokrat: 6,5%
PKS: 4%
PPP: 3,8%
NasDem: 3,5%
Perindo: 2,6%
PAN: 1,3%
Kalangan Pemilih Terpelajar
Gerindra: 23,9%
PDIP: 15,9%
Demokrat: 8%
PKS: 7,2%
NasDem: 5,8%
Golkar: 5,1%
PKB: 3,6%
Perindo: 2,8%
PPP: 2,2%
PSI: 2,2%
PAN: 1,4%
LSI: Tren Pemilih Muslim PDIP Turun, Gerindra Naik
Salah satu yang menjadi sorotan adalah elektabilitas PDIP, sebagai parpol pemenang Pemilu 2014, turun dalam 6 bulan terakhir di mata pemilih muslim menurut hasil survei. Dia memaparkan, hasil survei elektabilitas 5 besar parpol di kalangan pemilih muslim. Lima besar parpol itu antara lain PDIP, Partai Gerindra, Golkar, PKB, dan Partai Demokrat.
Meski PDIP masih berada di urutan pertama, menurut survei LSI itu, tren elektabilitasnya di mata pemilih muslim turun. Berbeda dari Partai Gerindra, yang menguntit di posisi kedua, yang mendapatkan tren yang lebih positif. Untuk lebih jelasnya, berikut ini hasil survei elektabilitas 5 parpol tersebut dalam 6 bulan terakhir dari kacamata pemilih muslim:
PDIP
Agustus 2018: 23,3%;
September 2018: 22,4%;
Oktober 2018: 23,7%;
November 21,8%;
Desember 2018: 24,6%;
Januari 2019: 18,4%.
Gerindra
Agustus 2018: 13,8%;
September 2018: 12,7%;
Oktober 2018: 12,3%;
November 15,1%;
Desember 2018: 14,3%;
Januari 2019: 16,6%.
Golkar
Agustus 2018: 11,4%;
September 2018: 10,5%;
Oktober 2018: 6,5%;
November 10,1%;
Desember 2018: 9,6%;
Januari 2019: 11%.
PKB
Agustus 2018: 7,2%;
September 2018: 6,1%;
Oktober 2018: 7,3%;
November 7%;
Desember 2018: 7,7%;
Januari 2019: 9,3%.
Demokrat
Agustus 2018: 5,5%;
September 2018: 3,8%;
Oktober 2018: 3,5%;
November 4,5%;
Desember 2018: 3,4%;
Januari 2019: 5,9%
Rully mengatakan tren penurunan elektabilitas PDIP di kalangan pemilih muslim ini disebabkan oleh adanya sejumlah peristiwa, dari Ijtimak Ulama, Reuni 212, hingga instruksi dari Habib Rizieq Syihab untuk tidak memilih partai pendukung penista agama. Sebab, menurutnya, peristiwa-peristiwa memilik pengaruh terhadap pilihan di kalangan pemilih muslim.
"Kalau di konteks pemilih muslim memang pertengahan ini mulai ada Ijtimak Ulama sudah dan penentuan, Reuni 212, dan ada imbauan Habib Rizieq. Ini yang kemudian memperkuat barisan pemilih muslim yang kemudian mempunyai efek ekor jas ke pemilih Gerindra, yang dapat kenaikan di pemilih muslim dan ada penurunan di PDIP yang mengekor Jokowi," sebut Rully. (dhn/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini