"Berdasarkan barang bukti yang ada di sini, semuanya termasuk golongan obat-obat tertentu, seperti Tramadol, Trihexyphenidyl, Dextromethorphan, dan ada beberapa psikotropika, seperti Aprazolam, Riklona, dan lainnya. Semua obat ini bekerja pada sistem susunan saraf pusat, sehingga memberikan efek rekreasi sehingga dapat berakibat nge-fly," jelas perwakilan BPPOM Robby Nuzly kepada wartawan di Mapolres Jakarta Barat, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (19/2/2019).
Bahkan sebagian besar obat-obatan tersebut sudah dicabut izin edarnya. Salah satunya Dexa Medika ditarik izin edarnya sejak 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu ada Trihexphendyl produksi Holifarma. Kalau dari fisiknya, bisa dikatakan ini adalah palsu karena kami sudah pernah membuat perbandingan antara yang palsu dengan yang asli dan sudah sering kami temukan di sarana ilegal, seperti di toko-toko kosmetik ataupun apotek-apotek yang menjual secara bebas," jelasnya.
Robby menambahkan, obat-obatan tersebut berdampak negatif, apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan.
"Semuanya itu karena bekerja pada sistem susunan saraf pusat sehingga berdampak sedikit nge-fly, begitu. Bisa menimbulkan efek halusinasi kepada setiap pemakainya. Biasanya Tramadol itu dikonsumsi 5-10 butir untuk mendapatkan efek halusinasi, efek rekreasi. Tapi ada juga beberapa pengguna yang biasa mengkonsumsi ganja, sabu, itu biasanya menggunakan 10-20 butir untuk mendapatkan efek halusinasi," lanjutnya.
Sebelumnya, Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi menyebutkan para anggota geng motor kerap mengkonsumsi obat-obatan terlarang sebelum beraksi. Hal ini agar anggota geng motor ini lebih berani ketika bertemu dengan lawan tawuran.
"Ironisnya, ini pelaku-pelaku ini masih SMP, SMA, ada alumni SMA juga, kenapa hilang empati dan rasa takut, karena ternyata pengaruh narkoba. Jadi, sebelum beraksi itu, mereka mengisap ganja dan obat-obatan daftar G minimal 5-10 butir sebelum beraksi," jelas Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di kantornya, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (19/2/2019).
(mea/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini