"Eliminasi anjing liar. Sejak Januari kemarin sudah kami lakukan," ujar Kadis Pertanian Mataram Mutawalli, Selasa (19/2/2019).
Dalam catatan Mutawalli, sudah enam kali operasi eliminasi untuk mengendalikan populasi anjing liar di wilayah Kota Mataram. Kegiatan itu dilakukan bersama tim gerak cepat untuk mengantisipasi rabies. Operasi itu dilakukan sejak 7 Januari hingga terakhir pada 17 Februari kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah total di atas 100 ekor anjing yang kami eliminasi. Racun itu harganya Rp 80 juta per kilo. Jadi, begitu makan racun, dalam jangka 10 detik anjing langsung mati," kata Mutawalli.
Pengendalian populasi anjing ini tetap diupayakan setiap bulannya. Dalam 3 tahun terakhir, populasi anjing liar di Mataram mencapai lebih dari 14 ribu ekor. Selama 2018, ada sekitar 500 ekor anjing yang dieliminasi.
Upaya lain yang dilakukan Pemkot Mataram adalah mencegah hewan pembawa rabies (HPR) masuk. Penjagaan dilakukan di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, dan Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, yang bekerja sama dengan petugas karantina.
Pemberian vaksin terhadap hewan peliharaan dan sosialisasi kepada warga juga gencar dilakukan. Jika terjadi gigitan, korban diharapkan segera melapor untuk mendapatkan pengobatan.
Hingga saat ini, laporan warga yang digigit anjing di Kota Mataram sebanyak tujuh orang. Dari hasil uji laboratorium, pasien dipastikan negatif terjangkit rabies.
Simak Juga 'Bantai Ribuan Anjing, Warga Dompu Melawan Rabies':
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini