Anjing-anjing tersebut dibunuh dengan menggunakan racun dan ditembak menggunakan senapan angin. Angka tersebut tersebar untuk seluruh wilayah yang positif rabies di delapan Kecamatan di Dompu.
"Sampai saat ini jumlah anjing yang telah dieliminasi sebanyak 1.078 ekor yang tak bertuan yang kita duga mengandung rabies. Itu jumlah yang dicampur oleh laporan mandiri dari masyarakat. Jadi masyarakat juga mengeliminasi anjing liar," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Dompu Zaenal Arifin pada detikcom Senin (11/02/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Populasi anjing di Kabupaten Dompu terbilang cukup tinggi, tercatat ada 10.334 ekor. Hal itu disebabkan oleh tingginya kebutuhan masyarakat yang memelihara anjing untuk menjadi lahan. Satu orang petani memelihara 3-5 ekor anjing.
Dengan besarnya populasi anjing kata Zainal, mempersulit proses eliminasi yang saat ini hanya menggunakan racun saja.
"Dari yang telah kita eliminasi dibandingkan dengan akan populasi sebanyak 10.334 ekor masih jauh untuk memutus rantai rabies ini. Kita akan libatkan Perbakin untuk mengeliminasi anjing liar. Sekarang kita sedang koordinasi dengan Perbakin," ujarnya.
Sebelumnya Pemda Dompu tiidak memiliki ketersedian racun maupun alat untuk eliminasi anjing. Berhubung daerah itu tidak memiliki story virus rabies.
"Stock racun sekarang kita sudah habis, makanya kita meminta bantuan ke Perbakin. Adanya rabies juga mengagetkan kita, tiba-tiba masuk di wilayah Dompu yang dalam posisi tengah di Pulau Sumbawa. Harusnya kan Sumbawa dulu atau Bima dulu, tapi langsung ke Dompu," kata Zaenal.
(asp/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini