"Kita usahakan, (Jokowi dan Prabowo) kita undang, tapi posisinya sebagai tokoh bangsa ya," ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Hal itu disampaikan Haedar di sela seminar pratanwir Muhammadiyah 'beragama yang mencerahkan dalam perspektif politik kebangsaan' di Ruang Sidang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin (11/2/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagai informasi, tanwir adalah permusyawaratan di yang kedudukannya di bawah muktamar. Sementara dalam tanwir besok, Muhammadiyah mengusung tema besar 'Beragama yang Mencerahkan'.
Haedar mengatakan, Jokowi dan Prabowo sengaja diundang untuk memaparkan pandangannya mengenai kebangsaan. Dia memastikan keduanya diundang bukan untuk ajang penyampaian visi-misi capres.
"Sehingga insyaallah tidak ada (perdebatan) dalam posisi seperti pas debat. Kita (mencoba) ciptakan di forum tanwir agar ini jangan dianggap sebagai penyampaian visi misi, tetapi sebagai wawasan kebangsaan," paparnya.
Namun Haedar belum bisa memastikan apakah kedua tokoh tersebut hadir atau tidak di sidang tanwir. Sebab, hari terakhir sidang tanwir berbarengan dengan jadwal debat capres kedua yang agendakan KPU.
"Rencananya Pak Jokowi (diundang) pada Hari Sabtu ya, Pak Prabowo pada Hari Ahad. Tapi Hari Ahad kan hari debat (KPU), sehingga kemungkinan juga untuk Pak Prabowo ada perubahan, nanti kita lihat situasinya," jelasnya.
"Tapi poinnya adalah mereka hadir sebagai tokoh bangsa, sekaligus juga ikut meredam agar..... Saya pikir di sinilah ujian buat Pak Jokowi dan Pak Prabowo, ujian kenegarawanannya untuk mengajak para pendukungnya tetap berpolitik secara santun dan enjoy," tutupnya.
Ikuti perkembangan Pemilu 2019 hanya di detik.com/pemilu
Simak Juga 'Desakan Mantan Ketum PP Muhammadiyah di Pilpres 2019':
(ush/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini