Jumlah pasien selama Januari awal Februari ada 167 penderita DB dan korban meninggal dunia 3 orang. Sebelumnya, tahun lalu hanya ada 144 kasus DB dan saat ini naik signifikan karena periodik tiga tahunan.
Data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Lamongan, jika sebelumnya ada 5 wilayah endemis yakni di Kecamatan Lamongan, Babat, Paciran, Tikung dan Sugio. Kini, bertambah 1 kecamatan yakni Kecamatan Deket, sebanyak 18 kasus.
"Lamongan menduduki peringkat ke-6 se-Jatim terbesar untuk kasus DB dan selama 3 hari ini sekitar 50 kasus baru ditemukan," jelas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan, Bambang Susilo, kepada wartawan, Rabu (6/2/2019).
Bambang mengatakan, temuan kasus baru di Lamongan DB masih cukup tinggi. Setiap hari minimal ditemukan tiga kasus baru bahkan lebih.
"Kami juga memastikan seluruh puskesmas sudah didropping abate dan dilakukan fogging secara bertahap. Karena wabahnya memang lebih parah dibanding tahun lalu," jelasnya.
Dinkes menyebut ada sejumlah klasifikasi terkait DB yakni, praduga sementara ada sebanyak 137 kasus, sedangkan positif DB jumlahnya sekitar 164 kasus, sementara tiga kasus lainnya masuk dalam indikasi dengue shock syndrome (DSS).
"Kasus tiga yang meninggal dunia ini rata-rata DSS," jelasnya.
Sementara, Bupati Lamongan Fadeli dalam kesempatan terpisah pernah menuturkan wilayahnya masuk 10 besar Jatim untuk kasus DB. Sehingga harus ada perhatian khusus dari pemerintah.
"Saya harapkan ada langkah partisipasi aktif dari instansi terkait untuk sosialisasi dan penanganan kasus DB," tegasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini