Cawapres Sandiaga Uno yang lebih dulu memberi bocoran elektabilitasnya di survei internal. Dia menyebut elektabilitasnya sudah di atas 40 persen dan hanya selisih single digit.
"Kalau di kami sudah sangat ketat. Sudah single digit dan kami cross 40 persen," kata Sandiaga di sebuah kafe di Jalan Adityawarman, Jakarta Selatan, Senin (4/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kubu Prabowo yakin dalam bulan ini elektabilitas Jokowi-Ma'Amin bakal tersalip. Bahkan, makin rapatnya elektabilitas Jokowi-Amin dinilai membuat kubu pasangan nomor urut 01 resah. Apalagi elektabilitas Jokowi sempat diakui menurun.
Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon, mengatakan elektabilitas Jokowi yang turun dan terus dikejar membuat capres petahana itu frustrasi. Fadli menyebut Jokowi sudah putus asa menghadapi Pilpres 2019 sehingga membuat diksi-diksi yang menyerang lawan.
"Ada pepatah mengatakan begini, 'desperate people can do desperate thing'. Jadi ini sudah desperado, sudah desperate mungkin, karena elektabilitasnya nggak naik-naik, jadi dengan segala cara untuk menaikkan elektabilitas," kata Fadli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (4/2).
Selang sehari, giliran Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf yang membeberkan data survei internal. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf disebut berada di kisaran 56 persen.
"Di kisaran angka 56, itu terbaru," ujar Wakil Ketua TKN, Abdul Kadir Karding, Selasa (5/2/2019).
Karding menyebut survei internalnya dengan Prabowo memiliki selisih di kisaran dua digit. Angka itu didapat setelah merujuk dari hasil penelitian beberapa lembaga survei.
"Dari situ kita lihat, hampir seluruh lembaga survei kecuali yang kita duga partisan, posisi Pak Jokowi di angka 54-56%. Kemudian Pak Prabowo di angka 30-33%, itu artinya ada selisih 19-20%-an, itulah yang terjadi hari ini," terang politikus PKB ini.
Bahkan, menurut Karding, elektabilitas Jokowi mulai merangkak naik di Banten juga Jawa Barat. Posisi elektabilitas Jokowi di Jakarta sebut Karding juga membaik.
"Jabar sama, Banten kalah 4%, Jakarta kami unggul tipis," sebutnya.
Dari hasil buka-bukaan survei internal ini, keduanya belum menyebut angka pasti elektabilitas capres-cawapresnya. Sandiaga mengatakan akan mempublikasikan survei internalnya dua minggu ke depan. Sementara TKN Jokowi juga belum membeberkan angka bulat berapa selisih ketat jagoannya dengan Prabowo. Lantas siapa yang desperado seperti yang disinggung Fadli? (idn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini