"Minggu-minggu ini Sugeng mau pulang karena hendak menikah, tapi ya karena takdir mau gimana lagi," ujar Sahrowi, bapak Sugeng, kepada detikcom di rumahnya di Dusun Tengah, Desa Kramat Agung, Kecamatan Bantaran, Kota Probolinggo , Senin (04/02/2019).
Sahrowi mengatakan selama merantau ke negeri mutiara hitam (Papua) , Sugeng awalnya bekerja sebagai tukang ojek. Dan seiring berjalannnya waktu, pria berambut gondrong tersebut akhirnya beralih kerjaan dari tukang ojek menjadi seorang pedagang toko kelontong.
"Selama di Papua anak saya selalu komunikasi dengan keluarga, hingga terakhir sepupunya Soleh yang juga kerja di Papua telrpon ke kita dan mengabarkan bahwa Sugeng ditembak orang," ungkap Sahrowi.
Menurut Sahrowi, usai tertembak anaknya tak langsung meninggal, namun sempat dirawat di RSUD Mulia, Papua.
"Kalo setahu saya, Sugeng tinggal di kampung Wuyuki, Distrik Mulia Kabupaten Puncak Jaya,"paparnya.
Sahrowi menjelaskan, jenazahnya anak sebelumnya sempat dijadwalkan diterbangkan pada Minggu (3/2), namun akhirnya ditunda Senin (4/2).
"Informasinya tiba malam ini, dan rencananya baru besok pagi dikuburkan,"tandasnya.
Pasca tertembaknya Sugeng, keluarga korban sudah mempersiapkan kedatangan jenazah, mulai persiapan liang lahat dan lainnya.
Keluarga duka berharap, kasus penembakan Sugeng yang merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara itu, diusut tuntas agar nantinya peristiwa serupa tidak terulang kembali. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini