Dinkes Kota Mojokerto Sembunyikan Data Penderita DBD, Kenapa?

Dinkes Kota Mojokerto Sembunyikan Data Penderita DBD, Kenapa?

Enggran Eko Budianto - detikNews
Jumat, 01 Feb 2019 15:50 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Kota Mojokerto - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto mengeluarkan rilis jika penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 7 orang. Namun, data itu tidak sesuai dengan temuan di lapangan.

Dari hasil penelusuran detikcom ke sejumlah rumah sakit, jumlah pasien DBD di Kota Onde-onde mencapai 54 orang. Nampaknya Dinkes sengaja menyembunyikan data penderita Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hari ini detikcom menelusuri data penderita DBD ke 4 rumah sakit di Mojokerto. Penelusuran pertama ke RS Kamar Medika di Jalan Empunala No 351. Sepanjang Januari 2019, rumah sakit ini merawat 51 pasien DBD.

Dari jumlah itu, 12 pasien warga Kota Mojokerto, sedangkan 39 pasien lainnya asal Kabupaten Mojokerto. Dipastikan tidak ada pasien DBD yang meninggal saat menjalani perawatan di rumah sakit ini.


"Pasien DBD di rumah sakit kami sudah kami laporkan rutin setiap harinya ke Dinas Kesehatan," kata Staf Rekam Medik RS Kamar Medika Susilaningsih kepada detikcom di kantornya, Jumat (1/2/2019).

Detikcom juga menelusuri data penderita DBD di RS Gatoel, Jalan Raden Wijaya, Kota Mojokerto. Rumah sakit ini merawat 103 pasien DBD sepanjang Januari 2019. Terdiri dari 17 pasien warga Kota Mojokerto, 68 pasien warga Kabupaten Mojokerto, serta 18 pasien dari luar Mojokerto.

"Pasien warga Kota Mojokerto 17 orang," ungkap Kepala Sub Divisi IGD RS Gatoel dr Rahmi Riyandini.

dr Rahmi menjelaskan, kondisi pasien yang masuk dalam kondisi masih stabil. Sehingga bisa cepat ditangani oleh petugas medis tanpa ada pasien yang meninggal dalam masa perawatan. "Sampai saat ini tidak ada yang meninggal," terangnya.

Pasien DBD asal Kota Mojokerto justru paling banyak dirawat di RSI Sakinah, Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Sepanjang Januari 2019, rumah sakit ini merawat 255 pasien DBD. Dari jumlah itu, 20 pasien warga Kota Mojokerto.

"10 pasien dari Kelurahan Prajurit Kulon, Surodinawan 4, Blooto 4, Kranggan 2," ujar Kepala Seksi Keperawatan RSI Sakinah dr Nunuk Kurniawati.

Sementara RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto sedang merawat 26 pasien DBD. Terdiri dari 5 pasien asal Kota Mojokerto, 16 pasien asal Kabupaten Mojokerto, serta 5 pasien dari luar Mojokerto.


"Pasien kota sendiri 5 orang, cenderung sedikit karena gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) sudah rutin," cetus Direktur RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo dr Sugeng Mulyadi.

Dengan begitu, jumlah warga Kota Mojokerto yang terkena DBD di 4 rumah sakit tersebut sepanjang Januari 2019 mencapai 54 orang. Data itu belum termasuk pasien yang dirawat di rumah sakit dan puskesmas rawat inap lainnya di Kota Onde-onde. Seperti RS Emma, RSI Muhammadiyah Hasanah, Puskesmas Rawat Inap Kedundung dan Blooto yang belum sempat didatangi detikcom.

Dinkes Kota Mojokerto yang rutin mendapatkan laporan dari rumah sakit, disinyalir berusaha menyembunyikan data jumlah penderita DBD. Betapa tidak, Kepala Dinkes Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu menyebut penderita DBD di wilayahnya sepanjang Januari 2019 hanya 7 orang.

"Hanya 7 penderita DBD," kata Kepala Dinkes Kota Mojokerto Christiana Indah Wahyu kepada wartawan, (31/1/2019) kemarin di RSUS dr Wahidin Sudiro Husodo, setelah melakukab sidak pasien DBD bersama wali kota Mojokerto.


Saksikan juga video 'Mengenal Lebih Jauh Gejala DBD dan Cara Penyembuhannya':

[Gambas:Video 20detik]

(bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.