"Pada Desember lalu, total sumbangan masyarakat Rp 144 juta. Pascadebat perdana pilpres, alhamdulillah animo masyarakat semakin tinggi, sehingga di Januari ini kami menerima Rp 246 juta. Tentunya ini kami syukuri dan akan kami pertanggungjawabkan," kata Wakil Bendahara BPN Satrio Dimas di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Kamis (31/1/2019).
Satrio mengatakan penerimaan dana dari masyarakat berasal dari perorangan dan kelompok. Selain itu, ada sumbangan dana kampanye dari paslon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, capres Prabowo Subianto memberikan sumbangan Rp 34,4 miliar. Kemudian calon wakilnya, Sandiaga Uno, memberikan sumbangan Rp 63,3 miliar.
Dari data BPN, total sumbangan dana kampanye dari masyarakat perorangan Rp 203 juta dan dari kelompok Rp 223 juta.
Sandi kemudian bercerita sumbangan kampanye untuk dia dan Prabowo terus meningkat pada setiap kegiatan kunjungan ke daerah-daerah.
"Saya lihat semakin hari semakin banyak yang menyumbang dan kita bersyukur bahwa ini adalah sebuah hal yang berbeda sekali. Bahwa politisi biasanya nyawer, kalau sekarang kita yang diberi amplop, plastik, atau besek yang isinya sumbangan dana perjuangan," tutur Sandi dalam kesempatan yang sama.
Sandi memberi contoh ada guru honorer yang menyumbangkan sebagian gajinya. Ada juga seorang anak bernama Salman Alfarisi yang memberikan seluruh uang di celengannya.
"Kami berkomitmen untuk mengumumkan laporan tiap akhir bulan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas. Bahwa kalau kita kerja keras, masyarakat akan berpartisipasi dan memberikan dukungan kepada kita," ucap Sandi.
Sandi mengaku sudah menyelesaikan kampanye di 1.001 titik sampai hari ini. BPN memperkirakan 1.500 titik dapat dijangkau Sandi pada akhir Maret atau awal April.
"Saya baru saja menyelesaikan titik saya yang ke-1.001. Jadi kalau terus Pak Dahnil dan teman-teman BPN tugaskan saya turun ke bawah, mungkin 1.500 akan tercapai di akhir Maret atau awal April menurut perkiraan kita," tutup Sandi. (aud/nvl)