Jaksa KPK Cecar Saksi soal 'Package' di Helipad Lippo Cikarang

Sidang Suap Izin Meikarta

Jaksa KPK Cecar Saksi soal 'Package' di Helipad Lippo Cikarang

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 30 Jan 2019 20:02 WIB
Proyek Meikarta yang masih setengah jadi dilihat dari udara (Muhammad Abdurrosyid/detikcom)
Bandung - Jaksa mencecar keponakan terdakwa perkara suap terkait perizinan proyek Meikarta Billy Sindoro, Joseph Christopher Mailool, mengenai komunikasi WhatsApp (WA) yang menyebut nama Sekretaris Direksi PT Lippo Cikarang, Melda Peni Lestari. Komunikasi itu berkaitan dengan pengambilan 'package'.

Awalnya jaksa menampilkan potongan tangkapan layar komunikasi WA antara Joseph dan Henry Jasmen P Sitohang, yang juga merupakan terdakwa dalam perkara itu. Begini isinya:

Bro. Pls contact Melda ini utk ambil package yang tadi kita bicarakan

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Jaksa langsung mencecar Joseph mengenai komunikasi itu. Namun keterangan Joseph berbelit-belit hingga jaksa mencecarnya.

"Urusan apa? Barang apa?" tanya jaksa.

"Barang nggak inget," kata Joseph.

"Maksudnya barang apa?" tanya jaksa lagi.

"Kunci mobil dan hotel," jawab Joseph.

Jaksa heran lantaran keterangan Joseph tidak langsung merujuk pada kunci mobil dan hotel. Joseph pun kembali dicecar jaksa.

"Kalau mobil, sebut saja mobil dan kunci, kenapa harus barang?" tanya jaksa lagi.

"Saya menyebutkan yang nyaman saja untuk Henry," jawab Joseph.

Dalam surat dakwaan, Melda disebut memberikan Rp 10,5 miliar kepada Edi Dwi Soesianto selaku Kepala Divisi Land Acquisition and Permit PT Lippo Cikarang. Melda memberikan uang itu kepada Edi Dwi atas persetujuan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Bartholomeus Toto untuk menyuap Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, yang telah mengeluarkan Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPTT) proyek Meikarta.

Pemberian uang itu dilakukan di helipad PT Lippo Cikarang. Jaksa pun menanyakan soal itu kepada Joseph.

"Faktanya Edi Soes terima uang?" tanya jaksa.

"Saya nggak tahu-menahu barang yang dimaksud," jawab Joseph.




Jaksa kemudian mengalihkan pertanyaan kepada Direktur PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) Ju Kian Salim. Perusahaan itu merupakan anak usah PT Lippo Cikarang sebagai pengembang proyek Meikarta.

Salim menyebut Melda kerap berperan terkait penyediaan sarana dan prasarana direksi. Jaksa menanyakan tentang transportasi helikopter yang juga disediakan.

"Saat mau melakukan Natal, semua direksi harus ikut, jadi disediakan heli sampai di sana," kata Salim.

Dalam persidangan ini, ada empat terdakwa yang diadili, yaitu Billy Sindoro, Henry Jasmen P Sitohang, Fitradjaja Purnama, dan Taryudi. Keempatnya disebut berasal dari Lippo Group, yang didakwa menyuap Bupati Bekasi nonaktif Neneng Hassanah Yasin dan jajaran pejabat di Pemkab Bekasi demi mulusnya perizinan proyek Meikarta. (dhn/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads